kunjungan ke dispendaDenpasar (Metrobali.com)-

Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Bali sebagai salah satu SKPD penghasil Pendapatan Asli Daerah (PAD), memberikan pengaruh terhadap penndapatan pegawainya berupa penghasilan yang lebih besar dibandingkan pegawai di SKPD lain dilingkungan Pemprov Bali. Para pegawai Dsipenda yang mendapatkan pembagian Upah Pungut (UP) jasa retribusi, diminta tetap disiplin dalam memberikan pelayannnya kepada masyarakat. Peraturan kepegawaian apa pun yang diterapkan oleh Pemprov Bali, tidak terkecuali berlaku pula di SKPD tersebut. Demikian disampaikan Wagub Ketut Sudikerta saat menghadiri acara silaturahmi atau Mesadu Ajeng dengan para Sesepuh Dinas Pendapatan Provinsi Bali (Dispenda) serangkaian HUT Dispenda Provinsi Bali ke-42, di Aula kantor Dispenda Provinsi Bali, Niti Mandala, Denpasar, Senin (1/2). “Karena mendapatkan pembagian UP tentu take home pay (penghasilan) pegawai disini lebih besar dengan pegawai di SKPD lainnya, tapi itu jangan sampai mengganggu cara kerja dan disiplin saudara-saudara. Apa pun kebijakan Pemprov berlaku juga disini, jangan baru penghasilan lebih besar terus bisa beli, saudara-saudara memakai atribut yang bukan atribut PNS, contoh paling kecil misalnya ikat pinggang harus memakai ikat pinggang yang sesuai dengan atribut PNS, jangan pakai ikat pinggang yang dijual bebas dipasaran,” tegas Sudikerta

Lebih jauh, Sudikerta menekankan disiplin bagi jajaran Dispenda sangat penting karena SKPD tersebut berkaitan dengan pelayanan publik. Untuk itu Sudikerta berharap, para pegawai Dispenda bisa mewujudkan pelayanan publik yang prima dengan selalu meningkatkan disiplin diri, seperti datang tepat waktu dan menjaga penampilan. Selain disiplin diri, Sudikerta juga berharap para pegawai disiplin dalam melaksanakan tugas dengan sebaik baiknya. Menurutnya semua tugas pekerjaan yang dilaksanakan harus selesai tepat waktu dan benar secara administrasi. Para  pegawai juga diminta untuk menambah wawasan dengan belajar diluar bidang yang menjadi tugasnya. Menurut Sudikerta jika semua perubahanpositif tersebut bisa diwujudkan dari perubahan diri sendiri, maka para pegawai sudah turut melaksanakan Gerakan revolusi Mental yang meliputi kerja keras, kerja cerdas, kerja iklas, kerja berkualitas, dan kerja tuntas seperti yang saat ini tengah digaungkan Pemprov Bali.

Tidak hanya itu, jajaran Dispenda Provinsi Bali kedepannya diminta bisa meningkatkan target pendapatan, yang awalnya ditarget surplus 3% menjadi surplus 6%. Untuk mencapai target tersebut, para pegawai dihimbau untuk meningkatkan semangat kerja, soliditas antar pegawai, melaksanakan tugas berdasarkan regulasi yang berlaku, serta menimba pengalaman-pengalaman kerja kepada sesepuh-sesepuh mantan Kepala Dispenda yang sudah pensiun yang kala itu turut diundang. “Jika kita mengalami persoalan yang belum bisa teratasi khususnya dalam mencapai target pendapatan, jangan segan-segan menimba pengalaman dari sesepuh-sesepuh kita, saya yakin pengalaman beliau-beliau ini masih relatif untuk diterapkan,” pungkas Sudikerta.

Acara tersebut dipimpin Kepala Dinas Pendapatan Provinsi Bali, Made Santha, dan dihadiri oleh undangan para mantan-mantan Kadispenda yang sudah pensiun maupun berstatus PNS aktif, serta jajaran staf di lingkungan Dispenda Provinsi Bali. AD-MB