Srikanti didampingi I Ketut Sulantra (62) saudara sepupu dari I Ketut Sudarna (mertuanya)

Jembrana (Metrobali.com)-

Berkat kartu JKBM dan STNK, temuan tengkorak kepala manusia di Timur Monumen Lintas Laut Jawa-Bali dikawasan hutan Taman Nasional Bali Barat (TNBB) di Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kamis (1/11) siang mulai ada titik terang.

Pasalnya, di kartu JKBM tertera nama I Ketut Sudarna dan di STNK sepeda motor DK-4699-WO tertera nama I Kadek Wiarnita dari Banjar Dangintukadaya, Kecamatan Jembrana.

Sejumlah warga yang sedang bersih-bersih juga menemukan beberapa bagian kerangka tulang manusia seperti rahang, paha dan tangan serta barang lainnya seperti HP, sandal jepit dan dompet.

“Ya betul, ini rumahnya. Itu mertua saya” ujar Ni Luh Srikanti (33) ketika ditanya apakah benar rumah yang didatangi itu rumah I Ketut Sudarna seperti yang tertera di kartu JKBM.

Srikanti didampingi I Ketut Sulantra (62) saudara sepupu dari I Ketut Sudarna (mertuanya) mengatakan, kalau mertuanya itu memang memiliki kartu JKBM atas namanya sendiri.

“Kalau STNK punya adik ipar saya I Kadek Wiarnita. Itu sepeda motornya” uja Srikanti sambil menunjuk sepeda motor Supra Fit saat ditemui di rumahnya di Banjar Dangintukad, Desa Dangintukadaya, Kecamatan Jembrana, Kamis (1/11) siang.

Menurutnya, STNK atas nama I Kadek Wiarnita (adik iparnya) memang dibawa oleh mertuanya (I Ketut Sudarna) karena terkadang sepeda motor itu dipakai mertuanya untuk ngojek atau pergi ke sawah semasih kuat.

“Mertua saya punya anak dua orang. Suami saya I Gede Widiarsana anak pertama. Kalau I Kadek Wiarnita adik suami saya” imbuhnya.

Ia mengatakan, sejak mertuanya menderita pikun (lupa) mertuanya itu memang jarang naik sepeda motor, tapi STNK tetap ditaruh di dompetnya. “Mertua saya pergi meninggalkan rumah dua tahun lalu. Waktu itu langsung dilaporkan ke polisi” ujarnya.

Pihak keluarga dibantu warga sekitar sambungnya, sempat melakukan pencarian, termasuk menanyakan ke orang pinter (dukun) namun tidak ketemu.

Bahkan  keluarga dibantu warga lainnya sempat melakukan pencarian tengah malam sambil diiringi gambelan gong. Karena menurut salah satu dukun, mertuanya disembunyikan mahluk halus, namun lagi-lagi tidak ketemu.

“Kalau tidak salah saudara saya ini pergi Tumpek Kuningan tahun 2016. Ada yang melihat katanya nyetop bis. Orangnya memang agak tertutup juga pikun-pikunan”  imbuh Sulantra. (Komang Tole)

Editor : Whraspati Radha