Foto: Anggota Komisi II DPR RI Dapil Bali Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra (Amatra) yang akrab disapa Gus Adhi.

Badung (Metrobali.com)-

Sebagai alumni Universitas Udayana dan juga sekaligus sebagai mahasiswa program Doktor Ilmu Hukum Universitas Udayana, Anggota Komisi II DPR RI Dapil Bali Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra (Amatra) yang akrab disapa Gus Adhi memberikan support moral kepada Universitas Udayana (Unud) dalam kasus dugaan korupsi dana Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) dan juga khususnya kepada Rektor Universitas Udayana Prof I Nyoman Gde Antara yang telah ditetapkan sebagai tersangka. Gus Adhi mendukung penuh Unud untuk bisa segera menyelesaikan kasus dugaan korupsi dana SPI ini dimana SPI tersebut merupakan dana dari mahasiswa baru Unud jalur mandiri tahun akademik 2018-2022.

“Bagi saya, persoalan ini merupakan ujian untuk naik kelas bagi Unud. Kampus Universitas Udayana merupakan kampus anugerah. Saya yakin seyakin-yakinnya proses ini akan  berbuah kebaikan bagi kampus Udayana,” kata Gus Adhi saat ditemui di kediamannya di Jro Kawan, Kerobokan, Badung pada Sabtu (25/3/2023).

Gus Adhi mengajak semua pihak dalam melihat ujian yang sedang dihadapi Universitas Udayana dengan tetap berpegah teguh kepada asas praduga tak bersalah. “Kita jangan melebihi hakim, jangan melebihi aparat hukum lainnya. Kepada semua pihak mari kita jaga Universitas Udayana karena Udayana tidak hanya milik perorangan, ini merupakan kelembagaan pendidikan kebanggaan Provinsi Bali. Dan mari kita ikut jaga adik-adik mahasiswa. Saya berkeyakinan proses ini suatu hal yang harus kita selesaikan secepatnya dengan dasar-dasar pemikiran dan hati yang jernih,” ungkap Gus Adhi yang saat ini tercatat sebagai mahasiswa Unud dengan menempuh pendidikan program Doktor Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Unud.

Selanjutnya dalam proses hukum ini, Gus Adhi berharap segala bentuk proses pelayanan pendidikan di kampus Unud agar telah berjalan dengan baik sebagaimana mestinya seperti sebelum kasus SPI ini mencuat. Jangan sampai proses hukum ini sampai menghambat proses belajar mengajar dan mengganggu kondusivitas pembelajaran.

“Biarkan mengalir seperti biasanya sampai pada akhirnya sampai pada titik penyelesaian kasus ini secepatnya. Lembaga hukum dan lembaga pemeriksa yang ada harapan saya mudah-mudahan bisa duduk bareng, tidak melihat personal namun melihat kelembagaan dari Udayana ini sebagai kampus anugerah dan kebanggan Bali serta kampus pencetak kader bangsa,” harap Anggota DPR RI dua periode ini yang dikenal totalitas dalam perjuangan untuk rakyat Bali dan saat ini sedang mengawal pengesahan Rancangan Undang-Undang Provinsi Bali yang tengah dibahas antara Komisi II DPR RI bersama pemerintah.

Saat ditanya mengenai pandangannya mengenai seperti apa sosok Rektor Universitas Udayana Prof I Nyoman Gde Antara yang saat ini sedang menghadapi ujian dalam kasus SPI ini, Gus Adhi mengaku mengenal Prof Antara secara pribadi dan dirinya pun berkeyakinan sang rektor bisa menghadapi persoalan ini dengan tabah dan tenang, dengan hati dan pikiran yang jernih dan bisa menyelesaikannya dengan baik.

“Sudah tentunya stakeholder di bawahnya juga harus mendukung beliau dengan memberikan data yang akurat. Mudah-mudahan dengan adanya data akurat di Udayana, bisa melepaskan Udayana ini dari hal-hal polemik yang ada,” ujar politisi senior Golkar asal Kerobokan, Badung ini.

Saat ditanya adanya indikasi-indikasi lain yang bersifat personal atau konspirasi yang membuat kasus SPI ini mencuat, Gus Adhi berharap kasus ini harus diletakkan secara proporsional kepada murni kelembagaan dan juga mencermati seperti apa proses administrasi dari SPI ini. “Untuk indikasi-indikasi yang bersifat personal, mari kita menarik diri sedikit. Mari melihat kampus Udayana ini sebagai kampus anugerah, kita lihat nama besar Udayana yang saat ini sangat kita banggakan,” ajak tokoh yang dikenal sebagai sosok wakil rakyat berhati mulia, gemar berbagi dan dikenal dengan spirit perjuangan “Amanah, Merakyat, Peduli” (AMP) dan “Kita Tidak Sedarah Tapi Kita Searah” ini.

Jadi, tegas Gus Adhi, mudah-mudahan persoalan yang terjadi ini hanyalah suatu proses kenaikan kelas bagi Universitas Udayana. “Saya yakin insan pendidikan, alumni, mahasiswa Udayana dan semua stakeholder mampu melihat kampus Udayana ini sebagai kampus anugerah yang harus kita jaga bersama-sama, jaga kebesaran dan nama baiknya,” imbuh Gus Adhi.

Dirinya lantas menyampaikan pesan kepada Rektor Unud untuk tetap yakin dan berpegah teguh pada nilai-nilai kebenaran. Karena nilai suatu kebenaran itu merupakan nilai ketenangan. “Jadi mudah-mudahan, Prof Antara bisa segera terlepas dari proses kenaikan kelas ini dan mudah-mudahan Prof Antara bisa naik kelas, bisa mendulang prestasi yang lebih mantap lagi bagi Udayana,” pungkas Gus Adhi. (wid)