Buleleng, (Metrobali.com)

Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana mendukung penuh pemanfaatan program Perhutanan Sosial oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KemenLHK) RI. Program ini telah memberikan banyak dampak positif khususnya bagi masyarakat di Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada.

Hal itu disampaikannya saat ditemui usai mendampingi Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI ke Lembaga Pengelolaan Hutan Desa (LPHD) Wanagiri, Kecamatan Sukasada, Kamis (22/8). Pada kesempatan ini tim mengunjungi Air Terjun Banyumala yang ada di Desa Wanagiri.

Lihadnyana menjelaskan pemanfaatan Perhutanan Sosial oleh masyarakat memberikan dampak yang sangat positif khususnya di Desa Wanagiri. Dengan pemanfaatan Perhutanan Sosial, masyarakat bisa mengelola keuangan untuk membangun jalan swadaya dengan panjang hampir satu kilometer. Ekonomi juga bertumbuh sehingga masyarakat bisa menyekolahkan anaknya hingga perguruan tinggi.

“Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berkembang karena setiap wisatawan yang datang diberikan cinderamata dan air minum kemasan produk lokal yang berasal dari air tanah,” jelasnya.

Pj Bupati yang juga Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Provinsi Bali ini menyebutkan perkebunan di Desa Wanagiri juga mengalami perkembangan yang bagus karena dikolaborasikan dengan wisata alam. Tidak hanya menikmati wisata alam tapi juga menikmati hasil perkebunan karena ketinggian Desa Wanagiri mencapai 1100 mdpl sehingga cocok untuk kopi arabika. Dengan kedatangan tim komisi IV DPR RI, diharapkan pengembangan yang lebih untuk Air Terjun Banyumala dan Desa Wanagiri pada umumnya. Ini dikarenakan, pada tahun 2023, pemasukan dari sektor pariwisata di Desa Wanagiri mencapai Rp3 miliar.

“Kalau ini dikelola lebih optimal lagi dengan dampak seperti umkm berkembang dan ekonomi kerakyatan, itu akan menjadi suatu dorongan penguatan ekonomi di desa. Tentunya kolaborasi dengan Bumdes dan program yang ada di desa. Karena ini kan untuk masyarakat disini juga,” sebut Lihadnyana.

Sementara itu, Ketua Tim Kunjungan Kerja Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI ke LPHD Wanagiri Sudin mengatakan kunjungan ini untuk melihat hasil kerja KemenLHK khususnya Perhutanan Sosial. Dirinya bersama tim menilai pemanfaatan Perhutanan Sosial di Desa Wanagiri ini sudah cukup bagus. Penjagaan wilayah hutan juga sangat bagus. Berbeda dengan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang diberikan program Perhutanan Sosial yang memaknai program tersebut secara berbeda.

“Harusnya pohonnya dijaga, sementara untuk penghidupan masyarakat sekitar bisa tumpang sari,” kata dia.

Dirinya menambahkan tumpang sari yang dimaksud adalah seperti yang dilakukan Desa Wanagiri yaitu pengembangan kopi. Oleh karena itu, pihaknya meminta Kementerian Pertanian yang turut hadir pada saat kunjungan untuk membantu bibit kopi plus peternakannya. Diharapkan di tempat yang indah seperti wilayah Air Terjun Banyumala ini tercipta satu kebun kopi organik dengan tidak menggunakan pupuk kimia.

“Pupuknya bisa menggunakan kotoran kambing misalnya. Saya mendorong Kementerian Pertanian untuk membantu bibit kopi, peternakan, termasuk juga membantu hilirisasi pengolahan kopi jika diperlukan. Sehingga pengelolaannya menjadi satu,” imbuh Sudin. (dra)