PB3AS,22 November 2015Denpasar (Metrobali.com)-

Taman Budaya atau yang lebih dikenal di kalangan masyarakat dengan nama Art Centre setiap hari Minggu rutin menggelar acara aktifitas seni secara gratis yang diperuntukkan bagi anak-anak, dewasa bahkan warga negara asing yang ingin mempelajari kebudayaan Bali . Aktivitas seni yang disediakan meliputi seni tari, seni tabuh, seni lukis dan seni sastra Bali. Demikian disampaikan oleh Kepala Seksi Dokumentasi dan Informasi UPT Taman Budaya Dinas Kebudayaan Provinsi Bali  Dewa Ayu Laksmi dalam orasinya di Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS ) yang digelar  rutin setiap minggunya di Lapangan Niti mandala Renon Denpasar Minggu (22/11). Laksmi menyampaikan acara aktifitas seni yang telah mulai dilaksanakan sejak tahun 2013 ini telah memilki peserta sebanyak 750 orang dan bertujuan untuk memberi ruang bagi masyarakat khususnya generasi muda  itu ia mengajak seluruh masyarakat yang ingin belajar tentang kesenian Bali untuk datang langsung ke Taman Budaya setiap hari Minggu mulai pukul 09.00- 13.00 WITA. Ia juga menyampaikan program kedepan per tahun 2016 juga akan menggelar secara rutin pementasan seni di setiap akhir pekan yaitu hari Jumat, Sabtu dan Minggu. Podium kali ini juga diisi oleh Kepala Badan Penanaman Modal dan Perijinan Provinsi Bali Ida Bagus Made Parwata , SE,MSi yang menyampaikan tentang rencana pemberian insentif bagi investor yang menanamkan modal di Bali dimana rancangan ini masih dalam proses penggodokan di tingkat legislatif. Parwata memaparkan pemberian insentif ini bertujuan untuk memberdayakan kreatifitas masyarakat sehingga  masyarakat sebagai pelaku ekonomi mikro akan dapat bantuan modal baik bantuan modal kerja maupun modal bergulir. Diharapkan upaya ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi akan dapat merata di seluruh Bali mengingat hingga saat ini persebaran pertumbuhan ekonomi sekitar 67 %  masuh didominasi Penanam Modal Asing (PMA ) dan Penanam Modal daerah (PMD) masih berpusat di Bali bagian selatan.  “ Tidak semua investor akan dapat insentif , ada kriterianya” tegasnya. Ia menjelaska  ada sekitar 14 kriteria investor yang dapat menerima insentif dan setidaknya 2-3 kriteria harus dapat dipenuhi investor untuk mendapatkan insentif tersebut. Adapun beberapa kriteria yang dimaksud yaitu investor yang mau berinvestasi di Bali bagian Utara dan Bali bagian Timur, Investor yang bersedia menjalin mitra kerja dengan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM ) serta investor yang memilki komit terhadap lingkungan serta usahanya berkelanjutan dan menyerap tenaga kerja lokal. Dalam orasinya ia juga menambahkan insentif apa saja yang bisa diterima oleh investor yang memenuhi kriteria diatas diantaranya keringanan pajak dan retribusi serta akan mendapatkan kemudahan dalam bidang perijinan. Disisi lain Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Provinsi Bali Nyoman Wardawan dalam orasinya kali ini menyampaikan tentang dampak dari teror yang terjadi beberapa waktu lalu di Paris terhadap tingkat kunjungan wisatawan asing ke Bali. Menurutnya hingga saat ini belum terlihat akibat yang signifikan, kalaupun akan terjadi dampak diperkirakan baru akan terlihat sekitar 3-6 bulan kedepan terhadap jumlah  kunjungan wisman ke Bali. Ia menambahkan untuk tahun ini dari bulan Januari –Oktober 2015 kunjungan wisman ke Bali berjumlah sekitar 3. 361. 000 orang dimana kunjungan ini mengalami peningkatan sekitar 7,61 % dari periode yang sama di tahun sebelumnya.  Ia berharap Bali sebagai daerah tujuan periwisata dunia Bali tetap bisa menjaga keamanannya serta juga alam dan budaya yang menjadi nilai jual sektor pariwisata sehingga teror yang terjadi di Paris  Perancis tidak terlalu berdampak pada kunjungan wisman ke pulau Dewata ini. Selain dari kalangan Pemerintahan tampil pula dalam podium kali ini dari masyarakat umum diantaranya  Pak Ogah Taman Pancing yang menyampaikan apresiasinya atas tindak lanjut dari Pemprov Bali atas orasi yang ia sampaikan di acara PB3AS beberapa pekan lalu diantaranya tentang dilakukannya penutupan lubang jalan yang ada di sekitar area Sakenan – By Pass Sanur serta pembuatan pembatas jalan di areal Jalan Simpang Enam Teuku Umar ke arah Imam Bonjol dimana menurutnya hal ini membuktikan bahwasannya podium yang digelar setiap minggunya ini mempunyaisangat efektif meniindak lanjuti dari apa yang disampaikan oleh masyarakat di PB3AS. Selain Pak Ogah tampil pula Lanang Sudira yang menyampaikan apresiasinya terhadap Polres Gianyar beserta jajarannya yang sigap menangani kasus 21 hektar Sawah di Subak Getas Desa Buruan Blahbatuh Gianyar yang rencananya oleh pihak Badan Pertanahan Nasional Gianyar untuk dibeton. Namun hal tersebut akhirnya dibatalkan. Atas kasus yang disampaikan Lanang Sudira respon positif juga datang dari Bupati Gianyar yang menurutnya telah berjanji untuk menjadikan daerah Subak Getas sebagai daerah kawasan pertanian. Podium Bebas Bicara kali ini juga digunakan oleh Made Arjaya yang merupakan Calon Wali Kota Denpasar yang turut maju dalam perhelatan demokrasi yang akan digelar pada tanggal 9 Desember mendatang. Dalam orasinya Arjaya menyampiakan beberapa hal diantaranya tentang peningkatan pelayanan kepada masyarakat dimana menurutnya Pemerintah harus menjemput bola dalam memberikan pelayanan pembuatan KTP, KK, akta Nikah dan Akta Kelahiran. Selain itu pula segala bentuk perijinan yang menunjang usaha masyarakat untuk pengurusannya hanya cukup sampai di Kecamatan dalam upaya untuk  lebih mendekatkan pelayanan kepada masyarakat  dan hasilnya dibawakan langsung ke masyarakat yang bersangkutan. Selain peningkatan pelayanan publik, Arjaya juga mengungkap tentang masih kurangnya Sekolah Menengah Pertama ( SMP ) dan sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Denpasar. Untuk itu ia menyampaikan perlu dibangun setidaknya 4 SMP Negeri, 4 SMA Negeri serta 4 SMK Negeri di Kota Denpasar . Menutup PB3AS kali ini tampil  Made Sedanasari yang telah mendirikan Yayasan Bali Harum yang bergerak dalam hal pelestarian lingkungan dimana dalam kesempatan ini ia menyorot tentang kurang bersihnya Kota Denpasar sebagai Ibu Kota Provinsi Bali . Ia memaparkan beberapa solusi yang kiranya dapat membantu terciptanya Kota Denpasar yang bersih diantaranya memberikan edukasi ke masyarakat dengan bersinergi dengan pemuka masyarakat, menjalin koordinasi dengan para praktisi lingkungan serta menata peletakan bak bak sampah terutama di tempat tempat umum, sehingga dengan beberapa solusi di atas diharapkan dapat mewujudkan kota Denpasar yang lebih bersih. AD-MB