Foto: STIMI Handayani Denpasar menggelar konser akbar dan temu alumni atau reuni akbar yang digelar di Lapangan Arga Coka (Lapangan Pegok) Denpasar pada Sabtu sore 9 September 2023.

Denpasar (Metrobali.com)-

Serangkaian Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa baru atau PKKMB tahun 2023, Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Indonesia (STIMI) Handayani Denpasar menggelar konser akbar dan temu alumni atau reuni akbar yang digelar di Lapangan Arga Coka (Lapangan Pegok) Denpasar pada Sabtu sore 9 September 2023. Konser ini juga menjadi upaya dan menunjukkan komitmen serius STIMI Handayani Denpasar memberdayakan para pelaku UMKM dan mendorong UMKM naik kelas.

Konser yang menjadi bagian pengabdian masyarakat ini mengambil tema Dedication for Society artinya pengabdian kepada masyarakat dimana STIMI Handayani Denpasar melibatkan pemberdayaan UMKM, pemeriksaan kesehatan gratis, kemudian ada pasar murah, juga ada reuni agung.

Sebelum konser musik dimulai, STIMI Handayani awalnya melakukan ceremony atau acara formal buat para Alumni melalui event Reuni Agung. Sebelum akhirnya acara dilanjutkan dengan penampilan Leeyonk Sinatra, Hikota, Lolot dan ditutup DJ Mahesa.

Ketua Yayasan Pendidikan Handayani Denpasar, Dr. Ida Bagus Radendra Suastama, S.H., M.H.,menerangkan bahwa acara konser musik ini digelar bersamaan dengan pengabdian masyarakat, termasuk juga memberdayakan para pelaku UMKM. Tujuan merangkul para pelaku UMKM ini adalah untuk memberi kesempatan mereka bisa bertemu langsung dengan pasar. Kegiatan ini juga merupakan implementasi dari Tridharma Perguruan Tinggi.

“Kita memberi kesempatan untuk bisa bertemu dengan pasar mereka, dengan kita membebaskan masuk, free entry. Kita ingin bahwa mereka bertemu langsung dengan pasar, kemudian ini jadi salah satu ini juga judul kita pengabdian kepada masyarakat, salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi,” terang Radendra.

Sementara terkait dengan alasan menggelar konser akbar, Radendra mengatakan bahwa pasar anak muda saat ini adalah konser. Biasanya acara-acara konser berorientasi pada profit, namun STIMI Handayani justru membebaskan tiket masuk konser alias gratis. “Karena ini adalah dedication for society, kita bebaskan tiket, kita pertemukan masyarakat dengan UMKM agar tercipta pasar karena pasar definisinya bertemunya pembeli dan penjual di sana,” terang Radendra.

STIMI Handayani Denpasar menyediakan 35 stand untuk para pelaku UMKM, dan 30 diantaranya sudah terisi oleh UMKM Denpasar. Diharapkan dengan dilibatkannya sektor UMKM dalam acara konser akbar tersebut, para pelaku UMKM bisa mendapatkan profit, lebih semangat dalam berwirausaha, yang tentunya sesuai dengan tujuan STIMI Handayani yaitu membentuk para wirausahawan.

“Mudah-mudahan ini nanti akan membuat mereka beruntung dapat profit, tetap semangat dalam berwirausaha karena kita juga salah satu tujuan kita di kampus ini, kita ingin membentuk para wirausahawan, sehingga mereka ini bisa menjadi contoh bagaimana seharusnya masyarakat, mahasiswa STIMI itu berani, berani dulu,” terang Radendra didampingi Ketua STIMI Handayani, Prof. Dr. Ida Bagus Gede Udiyana, S.E.,M.Si., Ak.

Selain itu juga melalui acara konser ini, STIMI Handayani Denpasar juga memberdayakan artis-artis Bali. “Kemudian artis-artis Bali yang akan nanti tampil, juga kita pemberdayaan artis lokal dulu lah, artis nasional mungkin nanti berikutnya kita pikirkan,” kata Radendra.

Pihaknya juga memberikan apresiasi kepada para anggota BEM STIMI Handayani Denpasar yang telah menyiapkan acara konser dengan sangat baik. Ini artinya mereka sangat memiliki kebanggan yang tinggi terhadap STIMI Handayani sebagai sekolah manajemen yang pertama di Bali dalam arti sekolah tinggi.

Melalui acara konser ini STIMI Handayani Denpasar juga ingin kembali menunjukkan kepada masyarakat, mahasiswa, civitas akademika bahwa STIMI Handayani Denpasar masih tetap konsisten dalam menjaga mutu, menjaga kualitas, menjaga konsistensi untuk melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi, baik itu pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Melalui kegiatan tersebut, pihaknya berupaya mengembalikan semangat teman-teman, karena STIMI Handayani Denpasar merupakan Sekolah Tinggi pertama di Bali dan Nusa Tenggara serta Timor Timur (Timtim).

“Sebagai fakultas mungkin Fakultas Ekonomi Unud ada duluan, tapi sebagai Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen itu kita yang pertama. Kita ingin menetapkan citra, image dan kepercayaan itu, bahwa kita masih ada dan kita semakin baik serta kita tetap komitmen menjaga kualitas,” ungkap Radendra.

Radendra lantas mengungkapkan bahwa banyak alumni STIMI Handayani saat ini sudah sukses. Ini artinya STIMI Handayani konsisten dengan dunia perguruan tinggi, pendidikan tinggi dan yang terpenting komitmennya terhadap mutu dan kualitas. “Pak Cokorde Putra hadir beliau, Raja Ubud, karena beliau adalah Ketua Ikatan Alumni STIMI Handayani dari pertama dan beliau salah satu contoh sukses ya. Jadi banyak sebetulnya alumni kita yang sukses, tapi tidak dapat kita sebutkan satu persatu. Tapi ini hanya menjadi salah satu sampel saja lah bahwa STIMI Handayani konsisten dengan dunia perguruan tinggi, pendidikan tinggi dan yang penting komitmennya terhadap mutu, terhadap kualitas,” terangnya.

Sementara kurang lebih 8.000 alumni yang hadir dalam acara konser akbar tersebut. Terlebih lagi fans-fans dari band-band Bali yang tampil pada acara konser tersebut turut memenuhi acara selain juga masyarakat umum. “Kita memang tidak hanya mengkhususkan diri eksklusif kepada alumni saja, tapi kita memang ingin membaur semua masyarakat bisa datang ke sini untuk menikmati konsern ini. Jadi sebetulnya kalau secara konseptual pengabdian kepada masyarakat itu luas sekali spektrumnya,” terang Radendra.

Selain pemberdayaan UMKM, dalam konsern ini juga diadakan pemeriksaan kesehatan gratis sebagai salah satu implementasi dari pengabdian kepada masyarakat. “Pemeriksaan kesehatan secara gratis ini adalah salah satu bentuk yang boleh dilakukan secara legal. Ya boleh dilakukan untuk pengabdian kepada masyarakat. Jadi kami memang berusaha mengambil bentuk yang mungkin ingin memberikan image juga kepada publik bahwa kami adalah orang-orang yang memang diajar manajemen dan harus bisa memanage sesuatu yang agak besar, yang agak melibatkan banyak orang sehingga nanti teruji di sini, apakah bisa kita memanage hal seperti ini,” pungkas Radendra.

Sementara itu Ketua Ikamida (Ikatan Alumni Mahasiswa STIMI Handayani Denpasar) Gusti Ketut Sukarba mengapresiasi konser akbar dan temu alumni ini. Dia mengatakan tujuan digelarnya acara konser tersebut adalah untuk bagaimana memperkenalkan kembali STIMI Handayani Denpasar sebagai sekolah manajemen profesional yang satu-satunya ada di Bali.  Sukarba berharap pihak yayasan untuk bisa lebih memasyarakatkan STIMIK Handayani Denpasar agar manajemennya benar-benar bisa berkembang.

“Itu sangat bagus sekali ya. Sebenarnya saya juga ketua Ikamida sudah beberapa periode ini. Saya alumni tahun 88 dan sekarang saya jadi Wakil Ketua Kadin Bali dan Ketua Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia (DPD AKLI) Provinsi Bali. Di samping juga sekarang tujuannya adalah bagaimana memperkenalkan lagi STIMI Handayani yang dulunya luar biasa dan sekarang memang ada manajemen, sekolah tinggi manajemen yang memang satu-satunya ada di Bali untuk yang profesional terkait pada manajemen. Tentu harapan saya juga dengan Pak Ketua Yayasan bagaimana memasyarakatkan STIMIK Handayani supaya benar-benar manajemen bisa berkembang,” ungkap Sukarba.

Terkait dengan rencana STIMI Handayani Denpasar untuk naik kelas menjadi institut, Sukarba mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung rencana tersebut. “Namun secara organisasi kan beliau yang punya ranahnya, tapi kami dari alumni itu sangat mendukung sekali apapun. Mungkin salah satu juga alumni yang berhasil-berhasil itu kita dudukkan, ikut di sini sebagai dosen. Kalau bilang dosen terbang lah memberikan arahan, masukan kepada teman-teman supaya membangkitkan mahasiswa,” ujarnya.

“Orang bilang itu jangan kuliah di ITB, kuliah di ITS, di Unud, jangan kalah lah ya, jangan kalah, kita di STIMI itu luar biasa. Itulah tugas kami memberikan motivasi kepada adik-adik kita ini supaya bangkit bahwa kita kuliah di STIMI itu luar biasa,” pungkas Sukarba. (wid)