Denpasar (Metrobali.com)-

Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengingatkan beratnya persaingan yang akan dihadapi pada ajang AFTA (ASEAN Free Trade Area) 2015 mendatang. Saat itu, kata Gubernur, persaingan akan sangat berat bahkan cenderung kejam. Untuk itu, semua pihak khususnya generasi muda diingatkan untuk mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Harapan itu disampaikannya di hadapan peserta seminar tentang virus hepatitis di auditorium Fakultas Kedokteran UNUD, Minggu (3/3).

Menurutnya, dalam persaingan bebas tersebut tak hanya produk berupa barang yang bebas masuk ke Indonesia. “Perdagangan jasa pun tidak bisa kita tolak,” imbuhnya. Jasa yang dimaksudnya tak terkecuali tenaga kesehatan yang akan mewarnai persaingan dunia medis di Pulau Dewata. “Tidak menutup kemungkinan, dokter dari Singapore, Malaysia ikut mengambil peluang,” ujarnya.

Untuk itu, Gubernur sangat berharap pada lembaga pendidikan seperti UNUD untuk mempersiapkan lulusannya mampu bersaing di era global tersebut. “Saya harapkan anak-anakku semua bisa bersaing dan menjadi pemenang,” demikian ujarnya.

Dalam kesempatan itu Gubernur mengapresiasi kegiatan seminar yang digelar FK Unud. Menurutnya, seminar semacam ini banyak membawa manfaat. Tidak hanya bernilai positif pada peningkatan intelektual, namun juga mengemban nilai sosial dan kepedulian terhadap sesama. Di hadapan para peserta seminar yang merupakan calon-calon dokter, Gubernur sempat menceritakan pengalamannya  menjalani operasi jantung by pass di Singapore. “Satu pelajaran berharga bagi saya, setiap tarikan nafas itu begitu berharga, jadi jangan pernah sia-siakan,” tandasnya.

Selanjutnya Guberrnur juga berharap agar mahasiswa yang kini tengah mengenyam pendidikan di FK nantinya bisa sungguh-sungguh menjalani profesinya. Kata Gubernur, pekerjaan dokter itu sangat mulai karena dapat menolong orang sakit. Tak lupa, dia pun berbagi sebuah pepatah China yang bisa jadi inspirasi. “Menyelamatkan satu nyawa manusia, jauh lebih berharga daripada membangun pagoda tujuh tingkat,” ujarnya.

Dekan FK Unud Prof. Dr. dr. Ketut Suastika mengucapkan terima kasih atas perhatian Gubernur terhadap pengembangan SDM khususnya di bidang tenaga medis. Perhatian tersebut antara lain terwujud dalam pemberian beasiswa bagi anak berprestasi dari kurang mampu untuk kuliah di FK Unud. “Yang sudah berjalan sepuluh orang dan ke depannya kami berharap jumlahnya bisa meningkat,” ujarnya. Program beasiswa tersebut menurutnya sejalan dengan misi FK Unud yang ingin memberi kesempatan lebih banyak lagi anak-anak berprestasi dari keluarga kurang mampu. DP-MB