Foto: Ketua DPRD Bali periode 2019-2024 bersiap untuk membawa suara rakyat Bali ke panggung nasional sebagai Anggota DPR RI Dapil Bali periode 2024-2029 dari PDI Perjuangan.

Denpasar (Metrobali.com)-

Nyoman Adi Wiryatama, seorang tokoh yang tak asing lagi di kancah politik Bali, tengah bersiap mengemban tugas yang lebih besar. Setelah mengabdikan diri sebagai Ketua DPRD Bali periode 2024-2019 dan periode 2019-2024, ia kini bersiap untuk membawa suara rakyat Bali ke panggung nasional sebagai Anggota DPR RI Dapil Bali periode 2024-2029 dari PDI Perjuangan.

Pada tanggal 1 Oktober 2024, Adi Wiryatama akan mengucapkan sumpah janji di hadapan rakyat Indonesia, menandai awal dari babak baru dalam perjalanan panjang pengabdiannya. Sebagai seorang pemimpin yang telah matang dengan berbagai pengalaman, langkah ini tidak hanya menambah tanggung jawab, tetapi juga memberikan ruang yang lebih luas baginya untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat Pulau Dewata yang ia cintai.

Di tengah suasana lomba memancing di Kolam DPRD Bali pada Jumat, 16 Agustus 2024, Adi Wiryatama berbicara dengan ketulusan tentang kesiapannya untuk melangkah ke Senayan. Dengan penuh keyakinan, ia mengungkapkan keinginannya untuk bertugas di Komisi IV DPR RI, sebuah komisi yang berurusan dengan sektor pertanian, kehutanan, maritim, dan perikanan.

Baginya, tugas ini adalah lanjutan dari jejak perjuangan Anggota Komisi IV DPR RI dari PDI Perjuangan Made Urip, tokoh yang telah berjuang keras demi petani Bali dan telah lima periode mengemban amanat sebagai wakil rakyat Bali di pusat.

Keinginan politisi senior PDI Perjuangan asal Tabanan itu bukan sekadar ambisi pribadi. Ia memahami betul betapa pentingnya memiliki perwakilan dari Bali di Komisi IV DPR RI, terutama dalam bidang pertanian. Di tanah kelahirannya, pertanian bukan hanya sebuah profesi, melainkan jantung dari kehidupan banyak orang. Tanpa perwakilan yang kuat, aspirasi para petani Bali bisa saja terpinggirkan di tengah derasnya arus perubahan.

“Saya siap ditempatkan di komisi mana saja,” ujar politisi yang pernah menjabat sebagai Bupati Tabanan selama dua periode ini. “Tapi kalau bisa melanjutkan perjuangan Made Urip di bidang pertanian, saya akan merasa lebih bermakna. Saya ingin agar masyarakat Bali yang bergerak di sektor pertanian memiliki wakil yang benar-benar peduli dan berjuang untuk mereka,” kata penuh harap seraya mengungkapkan dia  tentu akan berdoa untuk bisa mengembang tugas tersebut di Komisi IV DPR RI.

Adi Wiryatama menyoroti berbagai permasalahan yang dihadapi sektor pertanian Bali saat ini. Ia prihatin melihat produk-produk pertanian Bali yang sering kali kalah bersaing dengan produk dari luar daerah maupun luar negeri. Salah satu contoh yang ia sampaikan adalah kentang lokal Bali yang tak mampu menembus pasar jaringan restoran cepat saji seperti KFC. Menurutnya, masalah ini berakar dari kualitas bibit yang digunakan.

“Kentang Bali tidak masuk ke KFC karena kualitasnya belum memadai,” ujarnya dengan nada prihatin. “Bibit yang kita gunakan masih F16, padahal seharusnya kita sudah menggunakan bibit baru yang lebih unggul. Dengan bibit yang lebih baik, produk pertanian Bali akan memiliki kualitas yang lebih tinggi dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas,” ungkapnya.

Melalui perjuangannya di Komisi IV DPR RI, Adi Wiryatama bertekad untuk meningkatkan kualitas pertanian Bali, memberikan harapan baru bagi para petani, dan memastikan bahwa produk-produk lokal Bali dapat bersaing di kancah nasional maupun internasional. Baginya, setiap butir padi, setiap umbi kentang, dan setiap tetes keringat petani Bali adalah amanah yang harus dijaga dan diperjuangkan. (wid)