bupati suwirta pantau UN hari kedua 1
Klungkung (Metrobali.com)-

Konsentrasi siswa SMP Dharmayasa, Desa Timuhun, Kecamatan Banjarangkan dalam mengikuti Ujian Nasional (UN) diganggu bau busuk. Bau ini bersumber dari sungai yang berada tepat disebelah timur sekolah tersebut.

Kepala SMP Dharmayasa, Komang Kartika, selasa (5/5) menuturkan, bau busuk tersebut berasal dari limbah kacang kare yang mengalir dari hulu atau dari Desa Nyanglan, Kecamatan Banjarangkan. Bau busuk yang mengalir ke sungai ini dirasa sangat mengganggu siswa dalam belajar serta guru dan pegawai termasuk masyarakat sekitar. “Baunya sangat menyengat, apalagi kalau banjir airnya sampai berwarna hitam,” ujarnya kemarin.

Bau busuk ini sebelumnya juga sempat disampaikan kepada aparat di Desa Timuhun. Pihaknya sangat berharap adanya penyelesaiaan atau solusi agar bau busuk dari limbah tersebut tidak lagi mengganggu siswa maupun guru dan pegawai di sekolah tersebut. “Kami sebelumnya sudah sempat menyampaikan ke pihak Desa,” imbuhnya.

bau busuk dari genangan air sungai ditimur SMP Dharmayasa Timuhun 3

Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta saat memantau pelaksanaan UN disekolah ini sempat mengira bau tersebut berasal dari bangkai tikus. “Saya kira ada bangkai tikus,” ujarnya singkat. Setelah mendapat penjelasan dari pihak sekolah, Bupati Suwirta yang tahun lalu sempat melakukan pemantauan kesejumlah pengusaha kacang di Desa Nyanglan menilai permasalahan ini harus segera mendapat penanganan, sehingga limbah tersebut tidak sampai mencemari lingkungan.

Sementara itu, pelaksanaan UN hari kedua di Kabupaten Klungkung berlangsung lancar. Bupati Suwirta didampingi Kadisdikpora Klungkung, Nyoman Mudarta memantau UN di SMPN 2 Banjarangkan dengan 183 peserta dan SMP Dharmayasa Timuhun dengan 29 peserta. Seperti pada hari sebelumnya, pemantauan hanya dilakukan dari luar ruangan agar tidak mengganggu konsentrasi siswa dan menjaga ketertiban pelaksanaan UN. RED-MB