Senderran sungai Samblong di Kelurahan Sangkaragung, ambrol
Senderan sungai Samblong di Kelurahan Sangkaragung, ambrol/MB

Jembrana, (Metrobali.com) –

Senderan sungai Samblong di Kelurahan Sangkaragung, Kecamatan Jembrana, ambrol.

Tidak diketahui secara pasti kapan senderan itu ambrol. Namun yang pasti hingga kini pengerjaan senderan menggunakan batu bronjong masih berjalan.

Senderan ambrol tersebut hingga kini masih menjadi pembicaraan hangat masyarakat Sangkaragung. Warga sejatinya hendak menyampaikan kondisi senderran yang ambrol tersebut, namun tidak tahu harus kemana.

“Ambrolnya karena apa, kami tidak tahu. Setahu kami setiap proyek pasti ada pengawasnya, ini kenapa bisa ambrol” ujar salah seorang warga, Selasa (4/7).

Akan kondisi tersebut sejumlah warga mengaku kecewa. Pasalnya sebelum pengerjaan senderan dilakukan, pihak warga penyanding sempat diminta persetujuan dan tanda tangan.

Selanjutnya warga berharap senderran yang ambrol tersebut segera dilakukan perbaikan dan material senderan di dasar sungai segera dibersihka karena dikhawatirkan dapat mempersempit dan membuat dangkal sungai.

Petugas Administrasi Teknik dari Kontraktor yang mengerjakan tebing Sungai Samblong I Komang Adi, Selasa (4/7) mengatakan, pengerjaan tebing sungai Samblong ini merupakan proyek dari Balai yang satu paket dengan penanganan di lima lokasi, diantaranya 3 lokasi di Singaraja, dan 2 lokasi di Jembrana yakni sungai Samblong ini dengan Sungai Pergung.

“Kami sudah kerjakan maksimal, dengan konstruksi bronjong sederhana. Ini ambruknya karena alam yang tidak bisa dipridiksi” ujarnya.

Menurutnya bronjong ini ambruk akibat banjir beberapa hari lalu dan juga akibat dari arus bawah tanah dua titik. Bahkan, berdasarkan keterangan dari para petani hal ini memang muncul disetiap musim tanam padi sehingga menggerus tanah dan membuat bronjong slinding.

Terkait anggaran, ia enggan menjelaskan. Hanya saja dijelaskan kalau proyek tersebut merupakan proyek penunjukan langsung (PL) untuk penanganan bencana.

“Kalau nanti yang regular muncul baru penanganannya menggunakan penel, bukan bronjong seperti ini. Berapa anggarannya, nanti setelah diopnam baru muncul berapa anggarannya” jelasnya. MT-MB