Bappenas Review Dermaga Cruise Tanah Ampo
Karangasem (Metrobali.com)-
 
Pihak Bappenas RI bersama konsultan Asian Development Bank (ADB) akhirnya datang kembali ke Karangasem melakukan audiensi dengan Bupati Karangasem I Wayan Geredeg (11-7-2014) guna menyelaraskan  kelanjutan pembangunan dermaga cruise Tanah Ampo Manggis Karangasem Bali. Seperti diketahui prakarsa Bappenas RI sejak awal melalui pelaksanaan Market Sunding dan melakuka tender sistim Kerjasama Pihak Swasta (KPS) belum berhasil. Dengan realitas itu, Bappenas hendak mereview lagi rencana pengoperasian dermaga tanah Ampo manggis Bali  agar segera dapat diperoleh titik temu degan Pemkab Karangasem. 
 
Perwakilan Bappenas dipimpin Iqbal Reza bersama knsuktan Asian Development Bank (ADB) Mr. Tony Mark, mempresentasikan perkembangan penanganan pembangunan dermaga hingga kegagalan sistim KPS yang ditempuh. Untuk itu pemerintah pusat hendak memperoleh masukan dan komitment Pemkab Karangasem kembali dalam rangka pengperasian dermaga cruise ke depan. Pentig untuk mengetahui kondisi terakhir dan perkembangan dari rencana pelaksanaan pembangunan dermaga kapal pesiar satu-satunya di Indnesia, untuk disikapi dalam penentuan langkah selanjutnya.
 
Bupati Karagasem I Wayan Geredeg mengharapkan agar penggunaan sistim  KPS dalam rencana penanganan operasional pelabuhan kapal pesiar Tanah Ampo hendaknya dievaluasi dan tidak digunakan lagi. Jika memungkinkan pemerintah pusat bisa melirik sistim kerjasama antara pihak pemilik asset yang ada, dimana Pemkab Karangasem sudah memiliki PT. Karangasem Sejahtera untuk menanganinya. Kesiapan pemkab Karangasem sesungguhnya sudah menunggu kebijakan dan policy pemeritah pusat dalam menentukan arah pengelolaan pelabuhan yang kini sudah dibangun semenjak lama. Hanya karena masih banyak kendala antara stakeholder di pusat, maka pembangunan dermaga cruise yang banyak ditunggu agent cruise dunia  menjadi terhambat.
 
            Dalam pemanfaatan dermaga yang sudah ada usulan Pemkab Karangasem agar di bangun Jeety Ramdor utuk sandaran  Jetty Kpal menurunkan wisatawan sehingga bisa lancar  melakukan rencana wisata di Bali Timur. Rencaanya  Jetty Ramdor akan dibangun tahun 2015.
 
 Terminal Tanah Ampo merupakan  sebuah peluang yang sangat baik untuk mengembangkan terminal kapal pesiar dengan standart internasional untuk Bali,  yang akan menjadi penghubung pengembangan destinasi wisata di Bali sendiri. Dengan keberadaan saat ini,  dermaga yang memiliki   panjang 154 meter masih berpeluang ditambah lagi agar bisa menampung kapal besar dengan 4 buah tempat sandar misalnya. Dengan kondisi saat ini dermaga dengan panjang demikian  diperkirakan baru akan melayani  permintaan rata-rata 37 kapal pertahun,   dengan kisaran berat 18.000 DWT dan panjang 220 meter, dimana dermaga hanya diperlukan hanya 2/3 dari panjang kapal  untuk sandar. 
 
Pembangunan mega proyek Dermaga Cruise Tanah Ampo Manggis Karangasem adalah merupakan salah satu ikon pembangunan bukan hanya bagi Karangasem, tetapi juga untuk Bali bahkan Indonesia, karena merupakan satu-satunya fasilitas infrastruktur Dermaga Kapal Pesiar yang dibangun di Indonesia. Untuk itu pemerintah pusat melalui  Kementrian Perhubungan dan Bappenas bertekad penuh untuk bisa menyelesaikan pembangunan pisik dermaga sesuai arahan Presiden SBY usai melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Karangasem. BUD-MB