Denpasar (Metrobali.com)-

Baju kejujuran dengan desain motif poleng (kotak-kotak) khas bali dengan kantong terbalik ke bawah, diminati semua lapisan warga Bali. Mulai dari politisi, agamawan hingga kelompok adat. Sang penggagas, Ketua DPD Partai Demokrat Bali, I Made Mudarta, mengaku kebanjiran permintaan.

“Luar biasa responnya. Banyak sekali permintaannya. Awalnya kami hanya memproduksi terbatas saja. Tapi karena respon baik, kami akan memproduksinya secara massal,” ungkap Mudarta Kamis (22/8).

Respon luar biasa itu, menurut Mudarta, sangat positif untuk mengembalikan kejujuran setiap orang untuk bertindak tidak merugikan sesama. “Korupsi misalnya. Itu terjadi karena tidak jujur. Dengan spirit yang terpancar dari baju kejujuran kami berharap tak ada lagi praktik korup,” harap Mudarta.

Agar kejujuran lebih menggema di seantero Nusantara, Mudarta mengaku dalam waktu dekat akan segera mengirimkan baju tersebut kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Mudarta mengaku tak ada maksud untuk menyindir SBY dengan baju tersebut.

“Sebaliknya, Pak SBY itu kan orangnya jujur. Beliau simbol kejujuran. Jadi, sebagai eksekutif, beliau harus menjadi simbol kejujuran,” imbuh calon Gubernur Bali itu.

Selain kepada SBY, Mudarta juga mengaku akan mengirimkan baju itu kepada Ketua DPR RI dan Ketua Mahkamah Agung (MA). Ketua partai politik juga akan dikirimi baju tersebut. “Ketua Umum kami (Partai Demokrat, Anas Urbaningrum) juga akan kami kirimi. Lembaga lain seperti Ketua KPK, Ketua Komisi Yudisial, Kapolri dan lainnya juga akan kami berikan. Beberapa hari ke depan akan kami atur waktu pengirimannya,” kata dia.

“Semoga saja kejujuran menjadi semangat dalam membangun negeri ini.” Baju kejujuran diluncurkan Made Mudarta sebagai bentuk komitmen dirinya maju pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 2013 untuk tidak berbuat korup dan memerdulikan kepentingan masyarakat Bali. BOB-MB