Foto : Ketua Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI) Cabang Bali I Dewa Putu Susila (tengah) bersama Bupati Bangli Made Gianyar.

Denpasar (Metrobali.com)-

Para generasi muda Bali semakin banyak yang tertarik bekerja di kapal pesiar.  Namun banyak diantara mereka juga yang berasal dari kalangan kurang mampu sehingga terkendala biaya untuk berangkat bekerja ke kapal pesiar.

Menyikapi permasalahan ini, Ketua Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI) Cabang Bali I Dewa Putu Susila mendorong pemerintah kabupaten/kota di Bali membantu pendanaan. Misalnya skemanya bisa melalui program dana bergulir sebagaimana dilakukan Pemkab Bangli.

“Saya apresiasi Pemkab Bangli yang punya program dana bergulir untuk membantu keberangkatan generasi muda Bangli bekerja ke kapal pesiar. Program seperti itu mestinya bisa dilakukan oleh seluruh pemerintah kabupaten/kota di Bali,” kata Dewa Susila di Denpasar, Minggu (20/5/2018).

Sebagai mantan pelaut kapal pesiar,  Dewa Susila mengaku sangat bangga dengan Bupati Bangli Made Gianyar. PAD Bangli kecil,   tak banyak gemerincing dollar seperti Bali Selatan.

Namun komitmen Made Gianyar memberikan beasiswa dan kemudahan kerja bagi calon pelaut kapal pesiar sungguh luar biasa. Sejak tahun 2011, ada program dana bergulir yang memberi bantuan beasiswa dan kemudahan pinjaman dana keberangkatan ke kapal pesiar dengan bunga sangat rendah dan baru dikembalikan setelah sudah bekerja.

“Jadi saya harapkan kepala daerah lain di Bali mampu mencontoh Bupati Bangli yang punya program visioner dan memberikan multiflier efek. Kalau Bangli yang PAD kecil saja bisa, kenapa daerah lain tidak? Jadi ini bukan soal seberapa kaya daerahnya,  tapi seberapa peduli pemimpinnya,” kata Dewa Susila yang juga Ketua DPC Partai NasDem Denpasar Barat itu.

Ke depan melalui skema bantuan dana bergulir yang dilakukan seluruh kepala daerah di Bali,  generasi muda dari seluruh penjuru Bali bisa dibantu pendanaan keberangkatan di kapal pesiar. Kemudian pengembalian dananya bisa dilakukan bertahap setelah bekerja di kapal pesiar dan tanpa dipungut bunga.

Kemudian hasil pengembalian dana bergulir ini bisa digunakan kembali untuk mendanai generasi muda Bali lainnya yang hendak berangkat ke kapal pesiar. Dengan demikian, hal itu akan menjadi program yang berkesinambungan dan dapat membantu banyak orang.  

“Pemimpin daerah  harus punya komitmen serius meningkatkan kualitas SDM, menyediakan lapangan kerja dan mengentaskan kemiskinan. Bekerja di kapal pesiar adalah salah satu cara untuk sukses di usia muda dan membuka wawasan global generasi muda Bali,” tambah Dewa Susila.

Lebih lanjut dikatakan,   peluang kerja di kapal pesiar semakin tinggi seiring bertambahnya jumlah kapal pesiar di dunia.  Tahun ini saja setidaknya ada 22 kapal pesiar baru dengan kapasitas rata-rata 3.000 penumpang dan membutuhkan puluhan hingga ratusan ribu kru baru.

“Peluang itu harus kita tangkap. Jangan sampai hal itu terbuang sia-sia hanya karena alasan banyak angkatan kerja kita tidak punya modal cukup untuk berangkat ke kapal pesiar. Itu PR kita bersama,”  pungkas Dewa Susila yang juga Pengurus KONI Bali Bidang Hubungan Luar Negeri dan Sport Tourism itu.

Seperti diberitakan sebelumnya, Bupati Bangli Made Gianyar mengatakan Pemkab Bangli  menyediakan dana bergulir atau semacam dana pinjaman tanpa agunan dengan bunga rendah yang bisa dimanfaatkan calon pelaut jika ingin berangkat bekerja ke kapal pesiar. 

“Semoga ke depan lebih banyak generasi muda yang bisa berangkat ke kapal pesiar,  terlebih dengan adanya dana bergulir dari Pemkab Bangli,”

kata Made Gianyar belum lama ini dalam “Seminar Akbar Cara Cepat,  Mudah dan Bermartabat,  Sukses Bekerja di Luar Negeri” di GOR SMA N 1 Susut,  Bangli yang digelar Queen Internationl bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Bangli dan juga Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI)  Cabang Bali.

Pewarta : Widana Daud

Editor : Whraspati Radha