Ilustrasi

 

Jembrana (Metrobali.com)

 

Perolehan suara pemilu legislatif 2024, “Pasukan Banteng” masih menjadi yang terbesar di Kabupaten Jembrana, Bali. Dari total 35 kursi di DPRD Jembrana, PDIP diprediksi mendominasi dengan 15 kursi.

Juka benar, perkiraan raihan suara PDIP ini mengalami penurunan dibandingkan Pemilu 2019 dengan 18 kursi. Namun demikian kursi “Banteng Moncong Putih” masih menjadi yang tergemuk di DPRD Jembrana.

PDIP juga diprediksi mampu mempertahankan kursi DPRD Provinsi Bali. PDIP diperkirakan meraup suara terbanyak dengan 2 kursi pada Pemilu Legislatif 2024 Daerah Pemilihan 4, Jembrana. I Made Kembang Hartawan dan I Ketut Sugiasa yang merupakan rival Bupati I Nengah Tamba dan Wabup I Gede Patriana Krisna pada Pilkada Jembrana 2020 lalu, diperkirakan mendapatkan 2 kursi dari empat kursi jatah Jembrana.

Pada Pemilu 2019, PDIP memproleh 2 kursi, kemudian Golkar dan Gerindra masing-masing 1 kursi. Pada Pemilu 2024 ini Partai Golkar diduga akan terdepak dan akan digantikan caleg dari Partai Demokrat.

Dari perhitungan sementara, Ketua DPC PDIP Jembrana I Made Kembang Hartawan meraup suara tertinggi untuk DPRD Provinsi Bali dengan 41 ribu suara. Kemudian disusul I Gede Ghumi Asvatham, putra sulung Bupati Jembrana I Nengah Tamba dari Demokrat yang memproleh Lebih dari 31 suara. Dan Kade Darma Susila dari Gerindra dengan raihan suara lebih dari 22 ribu.

Sementara kursi keempat merupakan perebutan antara Golkar dan PDIP dari sisa suara. Namun jika melihat hasil sementara total suara yang diraih PDIP sebanyak 65 ribu sehingga peluang I Ketut Sugiasa (PDIP) lebih besar dari I Made Suardana, incumbent sekaligus Ketua DPD Golkar Jembrana. Hasil sementara Golkar meraup 21 ribu suara. Dan untuk bisa ke DPRD Provinsi Bali, Golkar minimal meraup 22.500 suara

Sementara untuk kursi DPRD Jembrana, Partai Demokrat dan PPP dari hasil perolehan sementara diperkirakan naik 100 persen. Partai Demokrat yang semula 3 kursi bertambah menjadi 6 kursi. Sedangkan PPP dari 1 kursi, naik menjadi 2 kursi.

Sedangkan Partai Golkar diprediksi bertahan di 5 kursi dengan komposisi merata di setiap dapil. Namun tidak menutup kemungkinan bertambah menjadi 6 kursi karena terjadi persaingan suara di Dapil Negara. Sementara Partai Gerindra diperkirakan meraup 4 kursi, berkurang dari sebelumnya 5 kursi. Namun bakal bisa kembali meraih 5 kursi lantaran satu kursi Dapil Mendoyo masih bersaing dengan partai lain. Kemudian PKB dengan 2 kursi.

Ketua DPC PDIP Jembrana, Made Kembang Hartawan mengatakan, dari perhitungan tim saksi PDIP meraup 66 ribu suara dan memungkinkan 2 calon lolos sebagai wakil masyarakat Jembrana di DPRD Provinsi Bali.

“Ini murni pilihan masyarakat Jembrana yang memberikan kepercayaan kepada PDIP. Ini pilihan cerdas masyarakat dan terimakasih atas kepercayaannya,” ujarnya.

Sementara Ketua DPC Demokrat Jembrana, I Wayan Wardana, Selasa (20/2) menyampaikan, dari rekap sementara Demokrat akan meraih 6 kursi. Diantaranya di Dapil Melaya dan Jembrana masing-masing 1 kursi dan Dapil Negara serta Mendoyo masing-masing 2 kursi. Sedangkan untuk Dapil Pekutatan masih menunggu hasil penghitungan selesai.

Disisi lain, Sekretaris DPD Golkar Jembrana, I Nyoman Birawan mengatakan, bahwa pihaknya masih menunggu hasil KPU. Namun melihat dari perolehan sementara meraih 5 kursi. “Mungkin bisa 6 kursi. Kita masih kejar-kejaran sisa suara,” imbuhnya.

Dikonfirmasi terpisah Ketua DPC Gerindra Jembrana, I Kade Darma Susila mengatakan, dari hasil perolehan sementara bisa dipastikan 4 kursi. Yakni di Dapil Melaya, Jembrana, Pekutatan dan Negara. “Untuk Dapil Mendoyo masih menunggu,” ujarnya.

Dengan jumlah kursi yang diperoleh, hanya PDIP yang memiliki kans untuk dapat mengusung calon Bupati dan wakil Bupati tanpa koalisi. Mengingat jumlah kursi yang didapat lebih dari 7 kursi. (Komang Tole)