Denpasar (Metrobali.com) –

 

Komisi II DPRD Provinsi Banten berkunjung ke Pameran IKM Bali Bangkit yang berlangsung di Taman Budaya Denpasar, Jumat (30/9/2022). Kedatangan dua orang anggota Komisi II DPRD Banten yaitu Desy Yusandi dan Ida Hamidah disambut oleh Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster.

Dipandu langsung oleh Ny. Putri Koster, keduanya nampak antusias melihat berbagai produk kerajinan khas Bali yang dipamerkan. Anggota Komisi II DPRD Banten Desy Yusandi menyampaikan bahwa kunjungan ini dimaksudkan untuk mengetahui upaya pembinaan perajin yang dilaksanakan Dekranasda Bali. Setelah menyaksikan langsung Pameran IKM Bali Bangkit dan mendengar penjelasan Ny. Putri Koster, Desy Yusandi mengungkapkan rasa salut. Ia menilai, apa yang dilaksanakan Dekranasda Bali merupakan terobosan yang luar biasa. “Banten perlu banyak belajar dari Dekranasda Bali dalam pembinaan perajin,” ungkapnya.

Sementara itu, Ny. Putri Koster dalam mengatakan bahwa program pembinaan perajin yang dilaksanakannya mendapat dukungan penuh dari Pemprov Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Wayan Koster. Dukungan itu diaktualisasikan dalam sejumlah regulasi antara lain Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 4 Tahun 2021 Tentang Penggunaan Kain Tenun Endek/Kain Tenun Tradisional Bali. Edaran ini mewajibkan pegawai menggunakan busana berbahan endek atau tenun tradisional lainnya setiap hari Selasa. Menurutnya, pemberlakuan edaran ini memberi dampak signifikan pada omzet penjualan kain tenun tradisional Bali.

Selain itu, ada pula Peraturan Gubernur Bali Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Tata Kelola Minuman Fermentasi dan/atau Destilasi Khas Bali. Menurutnya, ini merupakan salah satu upaya mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif. Ditambahkan olehnya, Pergub ini mendorong bermunculannya berbagai merk minuman fermentasi dan destilasi khas Bali. Ia lantas menunjukkan berbagai produk minuman fermentasi dan destilasi khas Bali yang dipamerkan di IKM Bali Bangkit. Menurut Putri Koster, Provinsi Banten bisa meniru Bali terkait kelengkapan payung hukum dalam mendorong kemajuan industri kerajinan tradisional setempat.

Pada kesempatan itu, Ny. Putri Koster juga menjelaskan tujuan penyelenggaraan Pameran IKM Bali Bangkit. Selain memberi wadah bagi perajin untuk memasarkan produk yang mereka hasilkan, pameran juga dimaksudkan sebagai tempat pembinaan. Pembinaan diarahkan pada kesadaran untuk bersama-sama melestarikan produk khas Bali seperti kain tenun endek dan songket serta kerajinan perak. Lebih dari itu, Dekranasda Bali juga melakukan pembinaan dalam penjualan produk. “Kami di sini mengusung tagline barang berkualitas dengan harga pantas,” ungkapnya. Pihaknya selalu mengingatkan pelaku IKM dan UMKM agar tak mematok keuntungan yang terlalu tinggi hingga mencekik konsumen.

 

Sumber : Diskominfos Prov. Bali