Bank BJB Denpasar MOU Dengan 3 Developer Untuk Pemberian Kredit Rumah Bersubsidi

Mangupura (Metrobali.com) 

Bank BJB (IDX: BJBR) yang dahulu dikenal dengan Bank Jabar Banten adalah bank BUMD milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Banten yang berkantor pusat di Bandung telah menjalin kemitraan dengan 3 Pengembang Perumahan di Bali dalam hal penyaluran KPR bersubsidi dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Kerja sama antara Bank BJB dengan ketiga perusahaan tersebut bukan hanya terkait penyaluran kredit saja. Tetapi dapat juga dilakukan kerja sama terkait fasilitas perbankan lain seperti payroll service, penempatan Dana Pihak Ketiga (DPK), Internet Banking Corporate, Internet Banking, Kredit Karyawan, dan produk lainnya sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

“Kami memberikan apresiasi terhadap MOU ini dan berharap dengan adanya fasilitas FLPP bisa membantu mempercepat penjualan perumahan bersubsidi,” kata Yusuf Sa’adudin, Kepala Divisi KPR & KKB Kantor pusat Bank BJB, di Warung Laota Tuban, Kamis (21/11/2019).

Menurutnya, Selain KPR bagi perumahan bersubsidi, Bank BJB Cabang Denpasar juga menyalurkan KPR bagi perumahan komersial. Bank BJB juga membuka kerja sama dengan para pengembang dalam penyediaan pembiayaan perumahan, baik untuk rumah bersubsidi maupun nonsubsidi.

Menurutnya, kerjasama tersebut dilakukan dengan pengembang di Bali dalam rangka penyaluran FLPP pengadaan rumah subsidi yang memang hanya diperuntukkan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), sehingga Bank BJB menjadi salah satunya yang ingin membantu warga MBR di Bali,” tuturnya.

Sebagai langkah awal, dimulai dengan tiga pengembang tersebut terbagi atas 6 proyek pembangunan sekitar 300 unit rumah subsidi yang akan dibangun di wilayah Klungkung, Tabanan.

Sejak 2016, Bank BJB menyalurkan FLPP di Indonesia. Hampir seluruh wilayah tersebar ada pembiayaan untuk FLPP ini, “Kami sangat ketat dalam menerapkan kriteria dalam pemilihan pengembang yang akan kerjasama. Selain kapasitas juga harus memiliki integritas dan rekam jejak yang jelas,” terangnya.

Persyaratan lainnya rumah FLPP harus sudah jadi dan sertifikat sudah pecah. Sehingga risiko buat bank dan konsumen sangat rendah. Sementara untuk fisik, akan ada pihak ketiga dari Kementerian PUPR yang ditunjuk. Harapannya di Bali, Bank BJB bisa berkontribusi lebih besar dalam peran serta menyalurkan FLPP. Sementara untuk target, ia mengatakan sebanyak-banyaknya bisa menyalurkan. Walaupun memang penyaluran FLPP dibatasi kuota.

Untuk itu, Pihaknya juga melakukan diskuai dengan pengembang untuk membahas masalah teknis dan kerjasama termasuk prosedur proses pengajuan dari konsumen. “Kami akan seleksi mana konsumen layak dan tidak, tapi kami beritahu pengembang ikut memfilter sebelum masuk ke bank. Sehingga tidak banyak yang ditolak saat sampai ke bank, engingat kuota tahun ini telah habis. Untuk tahun 2019, kuota penyaluran FLPP di Indonesia adalah 1.800 unit.” Kata Pria penggemar motor Harley Davidson ini.

“Kami ingin memastikan bahwa pengembang harus membuat rumah FLPP yang baik dan benar. Tidak ada manipulasi dan sebagainya. Konsistensi lainnya, terlihat dari target kuota yang diajukan Bank BJB tahun depan mencapai 10 ribu unit,” tuturnya.

Bank BJB saat ini telah hadir di 14 Provinsi di Indonesia, salah satunya adalah di Provinsi Bali melalui Kantor Cabang Denpasar yang telah hadir dan melayani masyarakat sejak tahun 2011 dan berada di bawah kelolaan Kantor Wilayah V. Saat ini, Kantor Wilayah V bank bjb membawahi 8 Kantor Cabang, di antaranya Kantor Cabang Tegal, Kantor Cabang Surakarta, Kantor Cabang Semarang, Kantor Cabang Surabaya, Kantor Cabang Denpasar, Kantor Cabang Banjarmasin, Kantor Cabang Balikpapan dan Kantor Cabang Makassar. Bank BJB selalu berkomitmen untuk memberikan layanan terbaiknya kepada masyarakat di Indonesia. (hd)