Jembrana (Metrobali.com)-
Diduga hujan lebat di wilayah pegunungan, sepanjang sungai di wilayah Kecamatan Mendoyo Kamis (29/11) banjir bandang. Seperti sungai di Desa Yehembang Kangin-Mendoyo, meski tak ada korban jiwa namun penyangga bekas jembatan terlihat makin miring dan puluhan kayu-kayu besar hanyut.
Dikatakan salah seorang warga asal Desa Yehembang Suardana (38), dirinya saat itu kebetulan melintas di areal jembatan tersebut, dan mengetahui bahwa air sungai nampak membesar dan menghantam penyangga bekas jembatan yang sudah bertahun-tahun lamanya sehingga nampak agak makin miring.

Dikatakannya sebelum air meluap, warga yang diduga sopir itu segera naik kedaratan karena melihat tanda-tanda air agak membesar sebelum akhirnya banjir bandang dan memenuhi areal sungai hingga perkebunan warga. Sungai yang biasa digunakan untuk mencuci mobil truk tentu sangat dikhawatirkan warga.  ” Takutnya penyangga bekas jembatarn itu lama-lama bisa roboh, apalagi saat ada orang yang memandikan mobil jika itu roboh bisa berbahaya,”jelasnya.

Selain itu banjir bandang juga terjadi disungai Yehembah kauh yang nampak besar, dan sungai di Sungai Bilukpoh di  Desa Penyaringan. Di sisi lain Perbekel  Yehembang Kangin Made Riana ketika dikonfirmasi Kamis sore (29/11) mengatakan jika itu hanya air bah dan bukan  banjir bandang, dan kejadian itu belum sampai merusak senderan yang baru selesai digarap. DEW-MB