Foto: Mantan Gubernur Bali dua periode, Komjen Pol (Purn) Dr. Made Mangku Pastika, M.M.,hadir ikut mengkampanyekan Gus Par-Guru Pandu dan Mulia-PAS dalam Kampanye Akbar Gus Par-Guru “Gebyar Pepadu” di lapangan Candra Bhuana, Karangasem pada Kamis 21 November 2024 .

Karangasem (Metrobali.com)-

Mantan Gubernur Bali dua periode, Komjen Pol (Purn) Dr. Made Mangku Pastika, M.M.,turun gunung di Pilkada Karangasem untuk mengkampanyekan dan memenangkan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Karangasem nomor urut 3 I Gusti Putu Parwata dan Pandu Prapanca Lagosa (Gus Par-Guru Pandu) yang dikenal sebagai Paslon GP.

Mangku Pastika hadir dalam acara kampanye Kampanye Akbar Gus Par-Guru Pandu bertajuk “Gebyar Pepadu” di lapangan Candra Bhuana, Karangasem pada Kamis 21 November 2024 yang juga dihadiri ribuan massa dan simpatisan pendukung Paslon GP dari berbagai penjuru di Gumi Lahar Karangasem. Turut hadir pula Calon Gubernur Bali nomor urut 1 dari Paslon Mulia-PAS, Made Muliawan Arya (De Gadjah).

Dalam orasi politiknya mengkampanyekan Gus Par-Guru Pandu, Mangku Pastika menekankan pentingnya upaya pasangan calon tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Karangasem dan mengangkat mereka dari kemiskinan. Ia juga mengimbau warga Karangasem yang memiliki hak pilih agar menggunakan hak suara mereka dengan mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 27 November mendatang untuk mendukung pasangan nomor urut 3 yang diusung Partai NasDem dan Golkar tersebut serta didukung juga oleh Partai Gerindra.

Lebih lanjut Mangku Pastika menyatakan kekagumannya terhadap Karangasem yang dikenal sebagai “The Spirit Of Bali,” slogan yang dipopulerkan di era kepemimpinan IGA Mas Sumatri sebagai Bupati Karangasem periode 2016-2021. Menurutnya, wilayah ini memiliki peran penting sebagai roh spiritual Bali, dengan banyaknya pura suci, termasuk Pura Sad Khayangan, yang tersebar di Karangasem. Selain itu, Gunung Agung, yang dianggap sebagai gunung paling suci di Bali, juga berada di wilayah ini, menegaskan posisi Karangasem sebagai pusat spiritual Pulau Dewata.

“Jadi Karangasem itu dulu slogannya Bu Mas waktu jadi Bupati, Karangasem itu adalah The Spirit Of Bali, rohnya Bali, buktinya paling banyak adalah Pura-Pura suci kita, Pura Sad Khayangan kita, paling banyak berada di Karangasem. Gunung Agung, gunung yang paling kita sucikan berada di wilayah Karangasem,” ujarnya.

Made Pastika turut berbagi kisah tentang daerah kelahirannya di Sanggalangit, Gerokgak, yang saat itu didominasi oleh warga asal Seraya, Karangasem. Ia menjelaskan bahwa para pendatang dari Karangasem, yang disebut sebagai “Golongan Karangasem” atau Golkar, menjadi mayoritas di lingkungan tempat tinggalnya dan hingga kini masih banyak bermukim di sana. “Saya belajar makan Jukurt Kelor, Sambal Sere, Gerang Metunu, adalah dari semeton-semeton, itu tadi, dari Seraya. Nasinya, nasi jagung,” tutur Mangku Pastika.

Mantan Gubernur Bali dari Buleleng itu menyatakan rasa kedekatannya dengan masyarakat Karangasem, yang ia anggap sebagai saudara sendiri. Ia juga mengenang masa ketika Gunung Agung erupsi, di mana ia bersama Bupati Karangasem saat itu, Mas Sumatri, tim dan pegawai pemerintah bekerja keras membantu warga terdampak. Selama beberapa bulan, ia secara rutin datang ke Karangasem untuk mendukung proses evakuasi dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang mengungsi akibat letusan tersebut.

” Saya tadi ingat, tiap hari saya ke sini, ke Karangasem. Tiap hari. Selama berapa bulan. Kita ngurusi saudara-saudara yang mengungsi bersama Bu Mas dan pegawai yang lain, bahu-membahu, membantu masyarakat kita, terutama sekali yang terdampak langsung oleh letusan itu,” beber Mangku Pastika.

Sekali lagi Made Pastika mengungkapkan kedekatannya dengan masyarakat Karangasem, yang menurutnya telah ia rasakan secara mendalam. Ia menjelaskan bahwa kehadirannya di Karangasem kali ini adalah sesuatu yang istimewa, mengingat biasanya ia jarang meninggalkan markasnya di Sekar Tunjung Center di Denpasar. Namun, pentingnya acara ini mendorongnya untuk turun langsung ke Karangasem.

“Jadi saya merasakan denyut nadi dari masyarakat Karangasem. Oleh karena itu, baru kali ini saya keluar Denpasar untuk hadir dalam urusan yang ini. Biasanya saya hanya di markas itu di Sekar Tunjung Center. Tidak pernah keluar,” kata mantan Anggota DPD RI Perwakilan Bali itu.

Mantan Kapolda Bali itu mengenang masa awal jabatannya sebagai Gubernur Bali pada 28 Agustus 2008. Ia bercerita bahwa keesokan harinya, 29 Agustus, ia langsung mengunjungi sebuah rumah tidak layak huni di wilayah Abang. Rumah tersebut milik keluarga Wayan Sopak, yang memiliki lima anak, tiga di antaranya mengalami kelumpuhan. Ia menyoroti bahwa kondisi rumah tersebut bahkan tidak diketahui oleh kepala desa, camat, maupun bupati setempat. Hal ini menggambarkan komitmennya untuk langsung turun ke lapangan guna memahami kondisi masyarakat secara langsung.

“Ya saya pergi ke situ, maaf ya, kepala desanya enggak tahu tempat itu, apalagi camatnya, apalagi bupatinya. Jadi keluarga Pak Wayan Sopak namanya itu, saya ingat namanya. Itu anaknya lima, tiga lumpuh. Rumahnya sangat tidak layak huni. Di daerah Abang barangkali itu kira-kira,” kenangnya.

Mangku Pastika lantas mendoakan agar pasangan calon Gus Par dan Guru Pandu sukses dalam Pilkada yang akan dilaksanakan pada 27 November mendatang. Ia mengimbau seluruh masyarakat Karangasem yang memiliki KTP Karangasem dan hak pilih untuk mendukung dan mencoblos pasangan nomor urut 3, Gus Par-Guru Pandu.

“Datang berbondong-bondong ke TPS mencoblos pasangan nomor urut 3, Gus Par dan Guru Pandu,” harap Mangku Pastika.

Selain Mangku Pastika, dalam Kampanye Akbar Gus Par-Guru Pandu bertajuk “Gebyar Pepadu” di lapangan Candra Bhuana, Karangasem ini juga hadir Pengurus DPP Partai Golkar Gde Sumarjaya Linggih yang juga Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali dan Sekretaris DPW Partai NasDem Provinsi Bali Nyoman Winatha sebagai juru kampanye nasional yang juga berorasi di panggung mengkampanyekan Gus Par-Guru Pandu dan mengajak masyarakat Karangasem mencoblos paslon nomor urut 3 itu.

Hadir pula Ketua DPD Golkar Provinsi Bali Dr. Nyoman Sugawa Korry yang juga Calon Bupati Buleleng, Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Karangasem IGA Mas Sumatri yang juga mantan Bupati Karangasem, tokoh masyarakat Karangasem yang juga ayahanda dari Gus Par yakni Gusti Made Tusan (GMT), Ketua Badan Pemenangan Paslon Gus Par-Guru Pandu I Gede Krisna Adi Widanam, Anggota Fraksi Golkar DPRD Karangasem, Anggota Fraksi NasDem DPRD Karangasem dan para tokoh lainnya. (wid)