Bangkit Datangkan Dolar dari Pariwisata Plus Budidaya, Gus Adhi “Amatra” Bantu Nelayan Tanjung Benoa Garap Tingginya Peluang Ekspor Hasil Perikanan
Foto: Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali, Anak Agung Bagus Adhi Mahendera Putra (Amatra) bersama para nelayan Tanjung Benoa di sela-sela menyerahkan bantuan KJA (Keramba Jaring Apung) senilai total Rp 600 juta kepada dua kelompok nelayan di Tanjung Benoa.
Badung (Metrobali.com)-
Di tengah lesu dan terpuruknya pariwista Bali, Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali, Anak Agung Bagus Adhi Mahendera Putra (Amatra) mendorong, memberdayakan dan mendampingi kelompok nelayan pariwisata di Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung bangkit untuk menggarap potensi budidaya perikanan di kawasan ini yang juga berpeluang menembus pasar ekspor.
Bahkan wakil rakyat yang akrab disapa Gus Adhi ini menyebutkan potensi ekspor hasil budidaya perikanan dari Tanjung Benoa seperi kerapu, lobster hingga kepiting berpeluang besar diekspor ke negara tetangga.
“Ini tidak tertutup kemungkinan kapal Vietnam bisa langsung datang kesini. Jadi potensi ekspor tinggi banget,” kata Gus Adhi ditemui usai menyerahkan bantuan KJA (Keramba Jaring Apung) senilai total Rp 600 juta kepada dua kelompok nelayan di Tanjung Benoa. Yakni Kelompok Nelayan Segara Ening dan Kelompok Nelayan Segara Hyu, pada Rabu (1/9/2021) disaksikan pula Bendesa Adat Tanjung Benoa, I Made Wijaya.
Atas peluang besar itulah, Gus Adhi memberdayakan kelompok nelayan pariwisata di Tanjung Benoa untuk menjadi nelayan plus. Artinya tetap menjadi nelayan pariwisata tapi juga sambil menjadi nelayan budidaya mengingat besarnya potensi kawasan pesisir Tanjung Benoa untuk menjadi tempat budidaya hasil perikanan dan kelautan seperti kerapu, lobster hingga kepiting.
“Jadi nelayan pariwisata tidak hanya bisa menerima dolar dari tamu pariwisata (wisatawan) tapi juga bisa menerima dolar dari budidaya yang dilakukan dengan ekspor hasil perikanan ke Vietnam. Melihat Pelabuhan Benoa dekat, peluangnya lebih ada dari kabupaten yang lain. Ini yang kita ingin wujudkan untuk menggerakan perakonomian di masa pandemi,” urai Anggota Komisi II DPR RI ini.
Wujudkan Keberlanjutan Perekonomian Nelayan
Politisi Golkar asal Kerobokan Badung ini menegaskan budidaya perikanan ini memberikan keberlanjutan ekonomi bagi nelayan. Sebab budidaya tidak membutuhkan waktu aktivitas yang terus menerus.
Di sela-sela waktu yang ada nelayan pariwisata plus budiya ini bisa mengisi kegiatan di water sport juga di budidaya. Jadi waktu yang ada akan termanfaatkan dengan optimal untuk peningkatan kesejahteraan nelayan. Ini juga akan menjadi ekonomi kreatif yang bisa dibangun bersama-sama kelompok nelayan dan stakeholder pelaku pariwisata.
“Mudah-mudahan di Tanjung Benoa ini maju nelayan pariwisatanya dalam bidang wisata bahari dan water sport juga maju dalam budidaya perikanan,” harap wakil rakyat yang dikenal dengan spirit perjuangan “Amanah, Merakyat, Peduli” (AMP) dan “Kita Tidak Sedarah Tapi Kita Searah” ini.
Gus Adhi pun memotivasi para nelayan pariwisata untuk tetap semangat dan kreatif membidik peluang yang ada serta agar move on dari terpuruknya pariwisata Bali. “Pandemi ini tidak menutup semuanya. Kita harus mencari celah berpikir dan berbenah serta mencari peluang yang lain,” pungkas Gus Adhi yang juga Ketua Harian Depinas SOKSI dan Ketua Depidar SOKSI Bali ini yang dalam kesempatan penyerahan bantuan KJA ini juga memberikan bantuan sembako kepada kelompok nelayan di Tanjung Benoa.
Diapresiasi Tokoh Masyarakat
Sementara itu, Bendesa Adat Tanjung Benoa, I Made Wijaya, menyampaikan terima kasih kepada Gus Adhi atas perjuangannya di pusat untuk membantu kelompok nelayan di wilayahnya. Menurut Wijaya, bantuan KJA dengan budidaya perikanan ini sangat membantu warganya terutama para nelayan yang saat ini kondisinya sangat terpuruk akibat pandemi Covid-19.
“Kami sangat apresiasi bantuan Gus Adhi, saya selaku bendesa mengucapkan terima kasih karena telah membantu warga kami masyarakat Tanjung Benoa,” kata pria yang lebih akrab disapa Yonda ini.
Dengan bantuan dari Gus Adhi itu, Yonda yang juga Anggota DPRD Kabupaten Badung ini berharap masyarakat khususnya nelayan tidak hanya terkonsentrasi di sektor pariwisata namun juga di sektor yang lain contohnya budidaya perikanan. Sehingga hal ini akan merubah paradigma bahwa hidup di pesisir berdampingan dengan perikanan harus juga punya pemikiran untuk membudidayakan segala potensi kelautan dan perikanan.
Yonda tak menampik bahwa 75 persen wilayah Tanjung Benoa adalah perairan. Oleh sebab itu, Yonda berharap kelompok nelayan yang telah memperoleh bantuan dari Gus Adhi agar dapat memanfaatkannya dengan baik.
“Konsep bantuan dari Gus Adhi inilah yang akan kami terapkan, karena berada di wilayah pesisir alangkah baiknya dimanfaatkan dengan budidaya perikanan dan tidak hanya bertumpu pada satu sektor saja,” pungkasnya. (wid)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.