Jakarta, (Metrobali.com)-

Kemajuan teknologi di era Revolusi Industri 4.0 (the fourth industrial revolution), dengan kecanggihan dan berbagai karakteristiknya dimanfaat betul oleh Badan Diklat Kejaksaan RI, betapa tidak berbagai kemudahan disuguhkan untuk memanjakan para peserta didik yang dilatih dibawah Komando Setia Untung Arimuladi tersebut.

The spirit of change atau semangat perubahan itulah yang menjadi tag line di sekolah para calon jaksa dan pimpinan di Kejaksaan tersebut. Bahkan pada Pameran Adhyaksa Law Festival 2019 dalam rangkaian Ke-59 Hari Bhakti Adhyaksa di Aula Sasana Adhika Karya, Badiklat Kejaksaan RI, Jakarta, sejak Kamis hingga Senin (18-22 Juli 2019) ini, Setia Untung Arimuladi selaku Kabandiklat menunjukan 38 aplikasi melalui 34 hardware dengan alat dukung IT.

Setia Untung Arimuladi mengatakan Badiklat terus mengasa perkembangan teknologi guna meningkatkan jumlah unit pelayanan Publik khususnya dalam optimalisasi belajar mengajar.

“Sekarang ini kami meningkatkan mutu pendidikan berbasis IT, bagi penyelenggara pendidikan, para peserta pendidikan/pelatihan, pengajar atau widiaswara, narasumber yang berbasis Informasi dan Teknologi sebagai wujud _Learning Centre For The Fourth  Industrial Revolution_ atau Lembaga Pelatihan Era Revolusi Industri 4.0,” cetus Setia Untung kepada wartawan, Jakarta, Jumat (19/7/2019).

Jadi kata dia, aplikasi berbasis IT ini sebagai sarana untuk memonitor seluruh proses kegiatan belajar mengajar, bahkan dalam keadaan tertentu pimpinan dapat memberikan instruksi langsung dari ruangan Command Centre, sehingga fungsi pengawasan dapat dilaksanakan secara optimal melalui sentuhan jari pada layar layout 3 dimensi.

“Sistem dan aplikasi informasi jadwal kegiatan berbagai Jenis Kediklatan, pengumuman, layar multimedia, majalah dinding atau mading, digital signage yang ditempatkan di lokasi strategis sebagai wujud sarana pelayanan publik yang mudah dijangkau dan dapat dimanfaatkan sebagai media informasi bagi seluruh stakeholder Badiklat Kejaksaan,” papar dia.

Kemajuan teknologi itu, kata dia untuk menopang intansi menuju Zona Integritas (ZI) dalam kawasan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM). Adapun 38 layanan aplikasi yang disuguhkan itu diantaranya E-Register, E-Akademik, E-Quisionair, E-izin, E-Lapdu, Program Command Center, Cashless Managament System, E-Absen, E-Learning.

“Karena itu kami terus berbenah, tidak hanya kuantitas bagi peserta calon jaksa, pegawai atau calon pimpinan yang di latih disini, tapi juga kwalitas yang terus di asa, sehingga terbentuk jaksa yang profesional dan berintegritas,” ungkap dia.

Adapun kata dia semua itu dilakukan untuk memudahkan para peserta didik dan mentor serta masyarakat yang hendak mengetahui lembaga pendidikan yang dinaungi Kejaksaan RI tersebut. Untuk diketahui para peserta tidak hanya berasal dari Kejaksaan saja, tapi berasal dari Kepolisian, KPK dan dari berbagai intansi kementerian serta kelembagaan negara yang ikut diklat sesuai kebutuhannya.

Setia Untung yang menjabat sebagai Kabandkklat sejak 15 Nopember 2017 silam menekankan bahwa setiap informasi dan teknologi yang canggih dan terjangkau, akan dipergunakannya untuk terus dikembangkan guna menunjang kinerja Kejaksaan, begitu juga lingkungan yang asri disekitarnya.

“Tak hanya teknologi, tapi lingkungan sekitar juga kita peduli. Kami juga baru meresmikan patung dewi keadilan sebagai simbol para penegak hukum dan pencari keadilan. Kenapa perlunya lingkungan asri karena lembaga ini bagian rumah kita,” tandas mantan Kepala Kejati Jawa Barat dan Riau itu.

Editor : Sutiawan