Foto: Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali Gde Sumarjaya Linggih yang akrab disapa Demer saat Rapat Kerja bersama Menteri BUMN serta jajarannya, Kamis, 31 Agustus 2023.

Jakarta (Metrobali.com)-

Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali Gde Sumarjaya Linggih yang akrab disapa Demer menekankan beberapa hal dalam Rapat Kerja bersama Menteri BUMN serta jajarannya pada Kamis, 31 Agustus 2023. Demer meyoroti persoalan kenyamanan pariwisata Bali yang mulai terganggu karena kemacetan hingga kondisi bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar yang  cukup berat karena sudah tidak memadai sehingga perlu dibangun bandara baru di Buleleng, Bali Utara.

Di awal pandangannya Anggota Fraksi Golkar DPR RI itu mengatakan kondisi Airport I Gusti Ngurah Rai Bali saat ini sudah cukup berat, mengingat kondisi Bali sekarang ini sudah pulih 80 persen. Demer bahkan mengaku mengalami sendiri beratnya kondisi di Airport I Gusti Ngurah Rai saat adanya event olahraga My Bank Run di Bali belum lama ini. Demer mengatakan ia bahkan harus menunggu sampai satu setengah jam untuk bisa keluar dari bandara.

“Mumpung ini suasananya suasana pemilu jadi harus berbicara tentang kondisi BUMN di daerah pemilihan. Jumat kemarin waktu ada My Bank Run, itu saya datang ke luar dari airport itu satu setengah jam. Satu setengah jam keluar dari airport itu. Saya coba tanyakan sejauh mana sekarang pulihnya kondisi Bali. Rupanya udah hampir 80% sekarang dan kapasitas daripada airport Ngurah Rai ini sudah cukup berat,” papar Demer.

Wakil rakyat yang sudah empat periode mengabdi di DPR RI memperjuangkan kepentingan Bali ini mengatakan lebih lanjut, saat ini diperkirakan sudah ada 21 juta penumpang yang masuk ke Bali melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai, sementara kondisi maksimal airport tersebut kurang lebih sekitar 27 juta. Dengan kenaikan biasanya di waktu normal mencapai 9 persen. Ini artinya 2 hingga 3 tahun kedepan kondisi di Bandara I Gusti Ngurah Rai cukup berat dan tidak memadai lagi menampung pesawat dan wisatawan yang datang ke Bali.

Dampak daripada cukup beratnya airport I Gusti Ngurah Rai tentu akan berdampak kepada perekonomian Bali itu sendiri, sehingga dikawatirkan akan terjadi perang tarif hotel di Bali. “Karena masuknya susah, hotelnya terus dibangun gitu karena setiap orang mempunyai kesempatan untuk bangun hotel atau mempunyai kesempatan pasar mereka akan membangun hotel,” tegas politisi berlatar belakang pengusaha sukses dan mantan Ketua Umum Kadin Bali itu.

Oleh karena itu politisi Golkar asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng itu mendorong agar segera dibangun bandara baru di Bali Utara untuk mengatasi beratnya kondisi di bandara I Gusti Ngurah Rai saat ini. Demer berharap pentingnya dibangun Bandara baru di Buleleng bisa menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan bisa segera dibahas dalam rapat-rapat di kabinet Presiden Jokowi.

“Ini akan terjadi sebentar lagi ketika kapasitas daripada airport Ngurah Rai ini tidak bisa dimaksimumkan lagi ataupun tidak ada airport baru yang akan bisa di bangun lagi. Nah ini menjadi pertimbangan khusus. Mungkin perbincangan yang lebih teliti. Barang kali mungkin sampai ke kabinet, rapat-rapat kabinet,” pungkas Demer. (wid)