Badung, (Metrobali.com) 

 

Bali tetap menjadi destinasi wisata favorit di awal tahun 2025. Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mencatat peningkatan signifikan dalam lalu lintas penumpang dan pesawat sepanjang Januari 2025.

Sebanyak 2.012.537 penumpang dan 12.241 pergerakan pesawat, baik domestik maupun internasional, tercatat selama bulan pertama tahun ini.

General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi Shahab, mengungkapkan bahwa angka ini meningkat 12% dibandingkan Januari 2024 yang melayani 1.803.681 penumpang.

“Rata-rata harian bandara mencapai 64.000 penumpang, dengan puncaknya terjadi pada 3 Januari 2025, mencapai 79.342 penumpang, bertepatan dengan arus balik libur Natal dan Tahun Baru,” ungkapnya dalam keterangan resminya, Kamis (13/2/2025)..

Rute internasional dengan jumlah penumpang tertinggi selama Januari 2025 adalah:

Singapura: 205.238 penumpang, 1.124 pergerakan pesawat

Kuala Lumpur: 138.718 penumpang, 904 pergerakan pesawat

Melbourne: 101.843 penumpang, 529 pergerakan pesawat

Sementara untuk rute domestik, dominasi penumpang terjadi pada:

Jakarta (CGK): 387.508 penumpang, 2.599 pergerakan pesawat

Surabaya: 116.429 penumpang, 705 pergerakan pesawat

Makassar: 45.256 penumpang, 313 pergerakan pesawat

Menurut data Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai, tiga negara dengan kunjungan wisatawan asing (WNA) tertinggi ke Bali pada Januari 2025 adalah:

Australia: 139.577 orang

Republik Rakyat Cina: 61.984 orang

India: 36.514 orang

Saat ini, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai melayani 63 rute penerbangan, terdiri dari:

23 rute domestik, dilayani oleh 12 maskapai

40 rute internasional, menghubungkan 19 negara dengan 42 maskapai internasional

Di tahun 2024, Bandara Ngurah Rai melayani 23,9 juta penumpang, mendekati rekor tertinggi 24 juta penumpang pada 2019 dengan tingkat pemulihan (recovery rate) mencapai 99%.

Syaugi berharap, dengan tren positif ini, jumlah penumpang di 2025 dapat mencapai pemulihan penuh atau bahkan melampaui angka sebelum pandemi.

“Kami berkomitmen untuk menjaga pelayanan bandara tetap optimal dan memastikan koordinasi dengan stakeholder serta maskapai untuk membuka rute-rute baru yang potensial,” ujar Syaugi.

 

(jurnalis : Tri Widiyanti)