Jembrana (Metrobali.com)-

Penderita Hidrochepalus di Jembrana ternyata banyak dialami balita dari keluarga kurang mampu. Jika sebelumnya menimpa Amanda Nur Ilmah (5bulan), keluarga kurang mampu dari Dusun Kombanding Desa Pengambengan Kecamatan Negara, kini pembesaran kepala (Hidrochepalus) juga dialami Ni Kadek Tika Purnami (8 bulan). Balita penderita hidrochepalus ini juga dari keluarga kurang mampu.

Ditemui di rumahnya,  Jumat (6/9) Ni Ketut Sumiasih (41) didampingi suaminya Ketut Wardana (44) menuturkan Ni Kadek Tika Purnami merupakan anak bungsu dari sepuluh bersaudara. Dokter sebenarnya sudah mengetahui ada kelainan pada Kadek Tika sejak di dalam kandungan. Namun keluarga tetap menginginkan dibiarkan. “Saat itu saya disuruh memilih sama dokter. Apa dibiarkan apa digugurkan. Saya memilih dibiarkan” Ujar Sumiasih yang tinggal di Dusun Pangkung Jajang Desa Tukadaya Kecamatan Melaya.

Menurutnya proses kelahiran Kadek Tika berlangsung lancar dengan cara normal, hanya saja ada kelainan pada kepala. “Saat lahir anak saya sehat, tapi kepalanya memang agak besar. Katanya anak saya menderita pembesaran kepala” ujarnya.

Pihaknya sebenarnya sudah disarankan untuk dirujuk ke RS Sanglah guna dilakukan operasi. Namun lantaran mendengar biaya operasi sangat besar, sementara suami hanya bekerja sebagai buruh serabutan, akhirnya dibatalkan. Dan perawatan selanjutnya dilakukan di rumah. “Dulu pernah ada pejabat yang kesini dan menjanjikan biaya pengobatan, tapi tidak ada beritanya” ujarnya.

Sementara itu, saat peliputan di rumah Ni Kadek Tika Purnami, Jaringan Jurnalis Jembrana (JJJ) memberikan bantuan berupa uang sekedarnya, untuk meringankan beban kedua orang tuanya. MT-MB