Raja Salman Bin Abdul Aziz Al-Saud 1Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud

 

Denpasar (Metrobali.com)-

 

Rencana kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud ke Bali pada 4-9 Maret mendapat sambutan hangat warga dan pemerintah di Pulau Dewata, meski kunjungan sang raja bersama putra mahkota, 25 pangeran, dan 10 menterinya bersifat tertutup untuk tujuan wisata.

Bali menyiapkan pelayanan terbaik untuk sang raja. Kepolisian akan mengerahkan 1.000 personel gabungan dan jajaran Pangkalan Udara Ngurah Rai menyiagakan pesawat tempur untuk menjaga keamanan rombongan Raja Salman.

“Dari Polda Bali, kami kerahkan 878 personel ditambah perkuatan lain sehingga lebih dari 1000 orang,” kata Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Petrus Golose setelah memimpin apel Operasi Simpatik pada Rabu(1/3).

Ia mengatakan pengamanan akan dilakukan saat sang raja beserta rombongan tiba di Bandara Internasional Ngurah Rai dan menginap di hotel tempat mereka tinggal, juga saat rombongan melakukan perjalanan.

Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Bali juga sudah menyiapkan pengaturan lalu lintas selama sang raja berada di Bali.

“Termasuk pengawalan saat melalui Tol Bali Mandara dari bandara menuju kawasan Nusa Dua. Ada teknik lalu lintas yang disiapkan untuk melakukan pengaturan dan pengawalan,” kata Golose.

Ia berharap warga memaklumi kondisi lalu lintas kendaraan saat rombongan penguasa dari negeri kaya minyak itu melintas di jalan raya, karena akan ada pengalihan arus lalu lintas atau penutupan arus lalu lintas selama beberapa saat.

“Direktur Lalu Lintas Polda Bali Komisaris Besar Anak Agung Sudana akan memberhentikan arus kendaraan sekitar 500 meter saat rombongan raja, putra mahkota, pangeran, dan menteri melewati arus lalu lintas menuju Nusa Dua. Ada 78 mobil dan 38 motor untuk pengawalan,” katanya.

Kepolisian Daerah Bali juga mensterilkan lima hotel mewah di kawasan Nusa Dua, Kabupaten Badung, yang rencananya digunakan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud beserta rombongan selama berlibur di Pulau Dewata.

Menurut dia, keluarga kerajaan Arab Saudi antara lain akan tinggal di Hotel St Regis, Hotel Mulia, dan Hotel Lagoon di kawasan Nusa Dua serta Hotel Bulgari di kawasan Uluwatu, Pecatu Kuta Selatan, Kabupaten Badung.

Kepolisian Daerah melakukan berkoordinasi dengan tim khusus dari Kerajaan Arab Saudi bersama dengan unsur pengamanan lain di dalam negeri seperti dari TNI dan Paspampres.

“Kami akan all out(habis-habisan) untuk melakukan pengamanan bersama seluruh stakeholders (pemangku kepentingan) di Bali, baik TNI, Pemda maupun Pangkalan Udara Ngurah Rai,” ucapnya.

Sementara Pengelola Pangkalan Udara Ngurah Rai berencana menyiagakan pesawat tempur untuk mengamankan kedatangan Raja Salman di Bali.

“Pesawat tempur belum ada perintah tetapi sudah direncanakan, diskenariokan,” kata Kolonel Penerbang Wayan Superman dalam keterangan pers pada Senin (27/2).

“Kami tinggal tunggu instruksi,” tambah dia.

“TNI AU sudah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perhubungan, Mabes TNI, Kepolisian, Pemda hingga instansi terkait lainnya untuk kepentingan pengamanan,” katanya.

Parkir pesawat

General Manager PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Yanus Suprayogi mengatakan pengelola bandara telah menyiapkan lahan parkir yang cukup menampung enam pesawat berbadan besar di hanggar selatan bandara.

Upaya itu dilakukan agar kedatangan sang raja tidak sampai mengganggu operasional penerbangan komersial. Meski demikian, menurut dia, kemungkinan ada beberapa penundaan penerbangan mengingat pengelola bandara belum mengetahui jadwal kedatangan penguasa negeri kaya minyak itu.

“Penyiapan lahan parkir khusus tersebut membuat pesawat Sriwijaya Air yang parkir di kawasan tersebut digeser ke bandara terdekat seperti di Bandara Juanda di Surabaya atau di Bandara Lombok,” katanya pada Senin (27/2).

Bea Cukai Ngurah Rai pun bersiap memberikan kemudahan dalam pemeriksaan logistik milik rombongan Kerajaan Arab Saudi, termasuk barang bawaan Raja Salman, yang menggunakan fasilitas diplomatik.

“Karena ini rombongan VVIP (sangat penting) sudah ada surat dari Kementerian Luar Negeri yang menggunakan fasilitas diplomatik untuk rombongan raja,” kata Kepala Bea Cukai Ngurah Rai, Budi Harjanto, dalam keterangan pers Senin (27/2).

Bea Cukai juga akan mempermudah pemeriksaan orang-orang yang menggunakan fasilitas diplomatik, namun akan tetap melakukan pemeriksaan yang diperlukan bila petugas keamanan Kerajaan Arab Saudi yang ada dalam rombongan itu membawa senjata.

Menurut Budi, rombongan Raja Arab Saudi membawa ratusan barang bawaan selama berlibur di Bali, termasuk tiga mobil sedan Mercedes Benz, peralatan mebel, hingga tangga khusus yang biasa digunakan Raja Salman ketika bepergian menggunakan pesawat udara.

“Barang-barang itu telah lebih dahulu tiba di Bali pada 18 Februari 2017 dan telah ditempatkan di suatu lokasi yang dirahasiakan,” katanya.

Sambutan

Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengajak aparat dan warganya memberikan suasana yang sejuk dan nyaman bagi rombongan Raja Salman selama mereka berlibur di Pulau Dewata.

“Berikanlah suasana yang sejuk dan nyaman. Semua seperti biasa, kita ramah-tamah. Itu yang penting. Orang datang ke sini kan mau senang-senang. Bikinlah mereka senang,” kata Pastika setelah rapat gabungan dengan jajaran DPRD Provinsi Bali di Denpasar pada Selasa (28/2).

Ia mengatakan bahwa Raja Salman tidak punya agenda khusus selain berlibur selama di Bali.

“Rencana investasi kayaknya tidak, orang mau liburan saja, tetapi yang penting duitnya banyak keluar,” seloroh Pastika, yang akan menjemput Raja Salman di bandara pada 4 Maret.

Pemerintah Provinsi Bali menyiapkan pertunjukan Tari Pendet untuk menyambut kedatangan Raja Salman di Bandara Internasional Ngurah Rai pada 4 Maret.

“Tari Pendet itu di bandara, itu pun kalau mereka (Kerajaan Arab Saudi) setuju,” kata Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Bali I Dewa Putu Eka Wijaya Wardana.

“Kalau Rajanya enggak mau, kita tidak bisa bilang apa-apa,” ucapnya.

“Kita hanya diminta menyiapkan supaya jalannya lancar dari bandara hingga hotel. Mereka menginformasikan akan datang hari Sabtu (4/3) pukul 18.00 Wita,” katanya.

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali Dewa Putu Beratha mengatakan masih menunggu kepastian terkait pertunjukan Tari Pendet di bandara.

“Jika disetujui, Tari Pendet yang merupakan tari penyambutan akan dibawakan oleh 50 penari anak-anak,” ucapnya.

Dinas Kebudayaan sudah menunjuk satu sanggar tari Bali untuk mempersiapkan tarian penyambutan itu, lengkap dengan para penabuh dan gamelan yang akan mengiringi para penari cilik tersebut.

Menteri Pariwisata Arief Yahya berharap kedatangan Raja Salman bisa mendongkrak industri pariwisata Indonesia dan khususnya Bali.

“Kedatangan Raja Salman di Bali untuk berlibur itu diharapkan memberikan pengaruh positif bagi rakyatnya, termasuk wisatawan dari negara-negara di kawasan Timur Tengah. Kalau rajanya datang maka rakyatnya akan datang juga,” katanya.

Ia menambahkan wisatawan dari Timur Tengah merupakan salah satu wisatawan kelas premium dengan tingkat pengeluaran yang tinggi, sekitar 2.000 dolar AS untuk sekali kunjungan. Sumber : Antara