Denpasar (Metrobali.com)-

 Sekretaris Jenderal Asosiasi Tuna Longline Indonesia (ATLI), Dwi agus siswa putra menegaskan jika Bali merupakan wilayah pengekspor terbesar ikan tuna fresh ke Jepang. Bahkan, katanya, tuna asal Bali mendapat harga yang lebih tinggi dibandingkan tuna asal daerah lainnya di Indonesia. Itu sebabnya pengusaha tuna asal daerah lain melabel produknya di Bali terlebih dahulu, baru didistribusikan ke luar negeri.

“Untuk ikan tuna segar pengirim terbesarnya adalah Bali. Bali mengekspor tuna segar sebanyak 16.585,48 ton pada tahun 2012,” kata Agus di Denpasar, Rabu 12 November 2013.

Ekspor tahun 2012, sambung Agus Bali menyumbangkan 80 persen ekspor tuna segar ke Jepang dengan perolehan devisa  sebesar USD 83,02 juta.

Kendati Bali sebagai pengekspor terbesar, namun Agus menegaskan jika hingga kini kebutuhan ikan tuna dunia belum bisa dipenuhi. “Kebutuhan dunia akan tuna 1.000 ton perhari, di mana jumlah itu semuanya dikirim ke Jepang. Memang Jepang dalam satu harinya butuh seribu ton ikan tuna,” kata dia.

Indonesia sendiri baru bisa memenuhi 5 persen dari kebutuhan itu. “Indonesia memasok 5 persen dari kebutuhan itu. Semua tuna dunia larinya ke Jepang. Indonesia ini masih senang makan daging dan itu dianggap mewah. Di luar negeri yang mewah itu adalah ikan,” imbuhnya.

Menurut dia, meski Bali pemasok terbesar, namun sesungguhnya hal itu bisa terus untuk ditingkatkan. Namun, hal itu mengalami kendala lantaran pemerintah belum memperluas operasional longline. Agus juga meminta kepada pemerintah untuk tidak mengizinkan penggunaan jaring dalam penangkapan tuna. “Jaring semua tuna diangkut. Kalau longline, kami juga memperhatikan aspek konservasi. Hanya tuna 25 kilogram saja yang kami ambil. Di bawah itu kami lepas lagi,” sebutnya.

Perluasan wilayah operasional longline diharapkan mampu menggenjot pengusaha tuna untuk dapat meningkatkan hasil produksinya yang akan diekspor ke sejumlah negara.

“Daya tangkap kita makin lama makin menurun. Hal ini yang akan kita bahas pada Kongres yang akan kita gelar Kamis besok, 14 November 2013. Kita ingin pemerintah memperhatikan kami dengan membatasi penggunaan jaring dalam penangkapan tuna dan memperluas wilayah operasional kami,” harap Agus. BOB-MB