Denpasar (Metrobali.com)-

Bali mengirim 45 atlet penyandang cacat ke ajang  Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) ke-14 yang berlansung 4 – 13 Oktober di Pekan Baru, Riau. Kontingen Bali secara resmi dilepas Gubernur yang diwaliki Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesra Drs. I Ketut Wija di Wiswa Sabha Pratama Kantor Gubernur, Rabu (3/10).

Ketua National Paralympic Committee (NPC) Bali  I Gede Nyoman Sumitha menjelaskan, selama berlaga di Riau para atlet akan didampingi  24 pelatih/official. “Sehingga total kontingen kita berjumlah 69 orang,” imbuhnya. Pada Peparnas kali ini, kontingen Bali akan berlaga di enam cabang olah raga antara lain atletik, angkat berat, bulu tangkis, catur, renang dan tenis meja. Bali bertekad bisa mempertahankan peringkat 5 sebagaimana yang diraih pada event serupa empat tahun silam di Kalimantan Timur.

Saat itu, tambah Sumitra, kontingen Bali berhasil memboyong 13 medali emas, 18 medali perak dan 16 medali perunggu. Bahkan, atlet penyandang cacat Bali juga mampu membawa Indonesia pada peringkat II pada Asean Para Games VI  yang berlangsung di Solo tahun 2011 lalu. Saat itu, Bali menyumbang 11 emas, 5 perak dan tiga perunggu.

Gubernur Bali dalam sambutannya mengucapkan selamat berjuang kepada para atlet penyandang cacat yang akan berlaga di Peparnas Riau. Gubernur berkeyakinan, atlet penyandang cacat Bali akan mampu mempertahankan prestasi yang telah diraih pada Peparnas ke-13. Dalam kesempatan itu Gubernur juga mengharapkan agar para atlet tetap menjaga semangat sportifitas dalam mengikuti pertandingan.

Para atlet juga diharapkan mampu menunjukkan ke daerah lain bahwa Bali tidak hanya unggul pada bidang pariwisata budaya tetapi juga mulai berprestasi di bidang olah raga. Belakangan, tambahnya, Bali mulai dilirik sebagai daerah yang cocok untuk penyelenggaraan event olah raga baik skala nasional maupun internasional. “Kesempatan itu dapat kita manfaatkan sebagai pendorong untuk pengembangan pembangunan keolahragaan di Bali dan sekaligus menjadi nilai tambah pengembangan sport tourism,” urainya. IKA-MB