Denpasar (Metrobali.com)-
Pemerintah Provinsi Bali terus membenahi infrastruktur jalan untuk mengurai kemacetan yang kian menggila. Ada dua hal penting yang menjadi fokus utama. Pertama adalah menambah sarana tol yang sudah ada. Kedua, mengkaji kelayakan sarana kereta api yang mengitari Pulau Bali.
Untuk jalan tol, Pemprov Bali merancang pembangunan empat tol lagi, setelah satu tol yang menghubungkan Tanjung Benoa-Bandara Ngurah Rai-Nusa Dua. Ke empat jalan tol itu di antaranya pertama, tol yang menghubungkan Denpasar-Soka-Jembrana. Kedua, tol yang menghubungkan Kuta-Soka-Tanah Lot-Seririt. Ketiga, tol yang menghubungkan Canggu-Bringkit-Purnama. Ke empat, tol yang menghubungkan Gowa Lawah-Karangasem.
“Kereta api keliling Bali masih dalam pengkajian. Sementara untuk tol, yang sudah ada DED (Detail Engineering Desain) adalah tol yang menghubungkan Kuta-Soka-Seririt,” kata Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Bali, Ketut Wija saat ditemui di Wisma Sabha, Kantor Gubernur Bali, Rabu 27 Juni 2012.
Ia melanjutkan, seluruh studi kelayakan pembangunan jalan tol tersebut sudah selesai dilakukan sejak beberapa tahun lalu. “Kesulitan pembangunan infrastruktur di Bali adalah bagaimana mencari kesamaan persepsi dari semua elemen yang ada karena banyak megaproyek yang terancam gagal karena terjadi perbedaan persepsi tersebut,” papar Wija.
Menurutnya, kesulitan paling mendasar adalah soal pembebasan lahan. Apa lagi jika lahan itu sudah berkaitan dengan keberadaan tempat ibadah pura. Belum lagi soal budaya dan agama yang menurut Wija tak kalah pelik. Bila semua elemen masyarakat Bali sudah memiliki kesamaan persepsi, maka realisasi tol itu semakin mudah.
Jika sudah ada kesamaan persepsi, pembangunan ruas tol itu akan ditawarkan ke pihak swasta. “Namun apabila ada kemungkinan besar swasta tidak melihat keuntungan di jalur tersebut, maka pemerintah harus mengambilalih pembangunannya dan biasanya di-share antara pemerintah pusat dan daerah,” jelas Wija.
Saat ini Bali sedang mengalami kemacetan yang luar biasa hampir di seluruh ruas jalan yang ada. Pembangunan jalan tol di beberapa ruas jalan tersebut diyakini bisa memecah kemacetan yang ada di Bali. Selama ini mobilitas penduduk Bali sudah lebih dari 10 juta orang. Sementara warga yang ber-KTP Bali hanya mencapai 3,9 juta orang. Sisanya, wisatawan domestik, wisatawan mancanegara dan warga dari daerah lain yang tinggal sementara di Bali.
Meningkatnya mobilitas penduduk di Pulau Dewata akan menjadi beban bagi Bali, terutama dari sisi kemacetan lalu lintas Bali. BOB-MB