Ni Luh Haryani

Denpasar (Metrobali.com)-

Perpustakaan dan Arsip Pemerintah Daerah (Perpusda) provinsi Bali terus berinovasi dan kreativ agar bisa meningkatkan jumlah minat pembaca yang datang ke Perpusda.

Sejak tahun 2012 Perpusda bekerjasama dengan pihak Telkomsel membuat satu program bernama Q’ Baca, yakni sebuah program yang bisa mendigitalkan sebuah buku. Dengan alat ini, hingga tahun 2014, pihaknya berhasil mendigitalkan sejumlah 800 buku dengan berbagai katagori seperti pariwisata, budaya Bali, sejarah dan lain-lain.

Dari 800 judul buku yang didigitalkan, hanya yang milik pemerintah yang terus diekpose sementara yang milik perseorangan tidak diekspose lantaran harus memberikan royalti.

“800 judul yang kita digitalkan itu yang di deposit yang kita prioritaskan. Di deposit itu kan terbatas kalau mau pinjam itu harus lapor saya dulu peraturannya, dan mereka gak boleh bawa pulang  harus difoto copy dan buku itu langka disana,” jelas Kepala Perpusda Bali, Ni Luh Haryani, di Denpasar, Senin (19/1).

Imbuhnya, yang masuk katagori buku langka antara lain buku sejarah Karangasem, dan beberapa buku sejarah kabupaten lainnya yang ada di Bali.

“Jika dibawa pulang dan tidak kembali akan berabe buat kita, karena itulah kita digitalkan buku sejarah-sejarah itu,” imbuh mantan Kepala BP3A provinsi Bali ini.

Pihaknya akan terus berupaya meningkatkan jumlah buku yang akan didigitalkan. Saat ini masih terbatas pada ketersediaan SDM yang bisa mengoperasikan alat tersebut.

“Pertama tergantung SDM, staf kita harus handal orang yang mengoperasikan IT itu, dan butuh anggaran kan,” ungkapnya.

Dijelaskannya, jika ada masyarakat yang ingin mendepositkan karyanya harus mengacu pada UU Serah Rekam Karya Cetak dan harus diserahkan ke Perpusda.

“Satu diserahkan ke kami satu ke pusat, kadang-kadang diberi lebih, itu tanggung jawab bagi kami, satu saat ada yang mencari ke kami harus ada, makanya saya taruh di deposit,” paparnya.

Kehadiran buku digital menurutnya, bukanlah satu ancaman bagi Perpusda melainkan menjadi pelengkap. Karena itu dalam menjalankan programnya, Perpusda akan terus melakukan kerjasama dengan pihak-pihak lainnya.

Saat ini, jumlah buku yang ada di Perpusda sebanyak 23 ribu koleksi buku. Hal ini sebanding dengan tingginya minat baca masyarakat di Bali.

“Semakin meningkat minat baca buku di Bali prosentasenya meningkat dengan jumlah kunjunga rata-rata per hari sebanyak 500 orang dengan katagori pengunjung mahasiswa dan siswa,” pungkasnya.SIA-MB