Denpasar (Metrobali.com)-
Gubernur Bali, Made Mangku Pastika baru saja pulang dari Australia. Ia bersama Gubernur NTB, NTT dan Gubernur Papua Barat mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan kunjungan kenegaraan.
Namun, usai Rapat Paripurna di Gedung DPRD Bali, mantan Kapolda Bali itu memaparkan hal-hal yang dijalin antara Pemerintah Australia dengan Provinsi Bali.
“Kunjungan kemarin dalam rangka peningkatan kerja sama. Bagi Bali yang penting adalah ketanggap-daruratan dalam penanganan bencana,” kata Pastika, Kamis 5 Juli 2012.
Dalam kunjungan itu juga ditandatangani perjanjian antara Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar dengan Royal Darwin Hospital. “Perjanjiannya sebagai sister hospital, karena Royal Darwin Hospital paling dekat, hanya 2,5 jam dari Bali. Jadi, ketika terjadi sesuatu di Bali, mereka bisa dengan cepat membantunya dari segi hal-hal tanggap darurat,” jelas Pastika.
Royal Darwin Hospital, menurut Pastika akan membantu Bali dari segi pelatihan. Tujuannya, ketika terjadi sesuatu di Bali, perawat-perawat di RSUP Sanglah yang sudah dilatih sesuai dengan standar bisa segera mengambil tindakan.
“Sehingga begitu terjadi sesuatu di sini, standarnya Darwin sudah mulai bisa dilaksanakan. Kalau perlu tindak lanjut dibawa ke Darwin. Sekarang ada satu anggota PMI kita yang sedang mengikuti training untuk tahap lanjut. Ini dikakukan untuk mengoptimalkan tanggapdarurat kita,” imbuhnya.
Selain itu, mantan Kalakhar BNN ini juga memaparkan, Provinsi Bali sudah dijajaki dalam hal kerja sama perguruan tinggi antara Universitas Udayana dengan Charles Darwin University. BOB-MB