mendem pakelem

Mangupura (Metrobali.com)-

          
           Serangkaian Karya Piodalan Pedudusan Agung, Mepeselang, Medasar Tawur Balik Sumpah Utama di Pura Penataran Agung Pucak Mangu Tinggan, pada Jumat (31/10) dilaksanakan upacara bakti pekelem di Pura Ulun Danu Beratan. Upacara tersebut dipuput Ida Pedanda Dwija Putra Griya Taman Mas Baturiti serta dihadiri Bupati Badung yang juga Penglingsir Puri Ageng Mengwi Anak Agung Gde Agung selaku Pengerajeg Karya beserta istri, Mangku Gede Pucak Mangu, Sekda Badung Kompyang R. Swandika beserta Istri serta SKPD dilingkungan Pemkab Badung.
            Menurut Kabag Humas dan Protokol Badung A.A. Gede Raka Yuda, bakti pekelem seperti ini memang rutin dilaksanakan terkait  piodalan di Pura Pucak Mangu. hal ini dilakukan mengingat terwujudnya kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Bali dan Krama Badung tidak terlepas dari waranugraha Ida Bhatara Pucak Mangu dan Ulun Danu Beratan sebagai simbul kemakmuran. dikatakannya bahwa  antara Pura Pucak Pucak Mangu dengan Pura Ulun Danu Beratan memiliki hubungan yang sangat erat. Dimana Pura Pucak Mangu disimbulkan sebagai lingga, sementara Pura Ulun Danu Batur sebagai yoninya. Pertemuan lingga dan yoni ini menciptakan kemakmuran masyarakat dan alam semesta.
            Lebih lanjut dijelaskan, sebelum pekelem, Bupati beserta pengiring melakukan persembahyangan bersama. Dan sarana pekelem berupa kambing hitam, bebek hitam dan ayam hitam. Sarana tersebut ditenggelamkan di tengah danau, sebagai simbul keharmonian alam dan kesejahteraan masyarakat sekaligus memohon keselamatan dan kelancaran pelaksanaan upacara di Pura Pucak Mangu Tinggan. Bakti pekelem ini mendapat dukungan dari pengelola ulun danu beratan serta dukungan armada dari BPBD Badung.
            Terkait karya piodalan di Pura Penataran Agung Pucak Mangu, telah diawali dengan matur piuning pada (1/10) lalu. Setelah nanding bagia akan dilanjutkan dudonan mepepada pekelem dan memben pekelem (29/10), pada (30/10) mendak ring tegal suci, melasti ke Seseh, lunga ke Pura Sada Kapal dan Pura Taman Ayun. Pada (31/10) ida bhatara lunga ke Pura Giri Kusuma Blahkiuh, Pura Bukit Sari Sangeh, Pura Desa Carangsari, Pura Penataran Sekar Mukti Pangsan dan ke Pura Penataran Pucak Tedung.
            Sementara pada (1/11) ida bhatara lunga ke Pura Gegelang Nungnung, Pura Penataran Bukian, Pura Desa Pelaga dan kembali ke Pura Penataran Agung Pucak Mangu. Pada (2/11) mepepada tawur , memben tawur, melaspas bagya, pulekerti dan pring. Pada (3/11) dilaksanakan Tawur Balik Sumpah Utama dan Pedanan. Sementara Puncak Karya pada saniscara umanis tolu (8/11). Pada puncak karya dilaksanakan upacara munggah ke pucak, upacara ring pesiraman dan Pucak Mangu, siangnya dilakukan pemendak, upacara piodalan, mepeselang dan mepasaran. Setelah puncak karya, ida bhatara akan nyejer selama 11 hari dan penyineban, Rsi Bojana pada (17/11) nanti. 
RED-MB