Keterangan foto: Manajemen Beasiswa Aktivis Nusantara (BAKTI NUSA) Semarang gelar acara Nonton Bareng (Nobar) Debat Cawapres pada Minggu (17/3) di kafe Burjo Manja Bulusan/MB

Semarang, (Metrobali.com) –

Manajemen Beasiswa Aktivis Nusantara (BAKTI NUSA) Semarang gelar acara Nonton Bareng (Nobar) Debat Cawapres pada Minggu (17/3) di kafe Burjo Manja Bulusan. Ratusan anak milenial berstatus mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) hadir pada acara tersebut.

Acara yang dimulai pada pukul 7 malam ini berlangsung kondusif hingga berakhir pada pukul 11 malam. Selain menyaksikan bersama jalannya debat antara Kiai Ma’ruf Amin dengan Sandiaga Uno, para milenial tersebut juga diajak berdiskusi tentang debat yang berlangsung.

Hadir sebagai pemantik diskusi, Helmi Fergian, Penerima Manfaat BAKTI NUSA Angkatan 8 dan Azhar Taufiqurrahman, Ketua BEM Fakultas Teknik UNDIP. Diskusi ini dimoderatori oleh Huda Fadhlullah, mahasiswa Fakultas Kedokteran UNDIP Angkatan 2015.

“Debat Cawapres kali ini kurang panas. Dua kontestan terpaut jauh usianya, Sandi jadi terlihat terlalu sopan sehingga tidak all out. Sedangkan Kiai Ma’ruf Amin dalam beberapa kesempatan tampak tidak siap, dari gestur tubuh dan sering nyontek catatan di kertas,” papar Helmi. Pendapat Helmi diamini oleh Azhar. Dirinya menilai meski performa masing-masing kontestan cukup mengesankan, namun masih ada banyak hal yang harus diperbaiki.

Acara Nobar ini adalah bagian dari rangkaian kampanye pengawalan Pemilu 2019 oleh milenial Semarang dalam kemasan Literacy Campaign. Tujuan utama agenda ini adalah untuk melakukan fungsi penyadaran bagi milenial untuk melek politik, sehingga mampu menekan angka golput pada pemilu tahun ini. Juga, dengan format diskusi, para milenial peserta acara ini dirangsang untuk berpikir kritis terhadap performa para calon pemimpin negeri ini.

Nobar dan Diskusi ini merupakan agenda kedua yang diadakan oleh BAKTI NUSA Semarang dalam rangka mengawal Pemilu 2019. Sebelumnya, mereka mengadakan Uji Publik Caleg dengan menghadirkan Ketua DPRD Semarang, Supriyadi (PDIP) dan Julisa (PKS) pada Sabtu (9/3).

Acara semacam ini dihelat Manajemen dan Penerima Manfaat BAKTI NUSA sebagai salah satu aksi nyata kontribusi mereka untuk Indonesia. Kontribusi seperti ini telah menjadi disetting menjadi budaya bagi para Penerima Manfaat program beasiswa yang dikelola oleh Dompet Dhuafa Pendidikan ini. Pasalnya, program beasiswa tersebut memang bertujuan untuk melahirkan calon  pemimpin yang berintegritas, kontributif, dan selalu siap berkhidmat untuk kemanusiaan.

Sumber: Dompet Dhuafa Pendidikan