Bahasa Daerah Bali Tidak Boleh Hilang
“Oleh sebab itu sampai kapanpun bahasa daerah Bali diharapkan tetap lestari di muka bumi,” kata Rektor IKIP Made Suarta pada acara wisuda sarjana XXX perguruan tinggi swasta tersebut di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan, bahasa daerah Bali dalam kehidupan masyarakat sehari-hari di Pulau Dewata mempunyai andil dalam memberikan kenyamanan, kesejukan dan kedamaian.
Dalam kaitan dengan eksisten bahasa daerah Bali, Gubernur Bali Made Mangku Pastika telah menerbitkan peraturan gubernur (Pergub) untuk mendukung bahasa daerah Bali masuk kurikulum pendidikan.
Pergub tersebut untuk mendukung bahasa Bali masuk kurikulum pendidikan mulai tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan.
Made Suarta menjelaskan, IKIP PGRI Bali yang mengelola delapan bidang studi, salah satunya di antaranya menyangkut studi pendidikan bahasa daerah dan sastra Indonesia.
Dengan adanya Pergub Bali, program studi bahasa daerah Bali itu diharapkan akan tetap eksis di masa mendatang untuk mencetak guru-guru bahasa daerah Bali yang akan mengajar mulai tingkat SD hingga SMA/SMK.
Prodi Bahasa Daerah dan Sastra Indonesia IKIP PGRI Bali kali ini mewisuda 114 orang dari seluruh wisudawan sebanyak 532 orang.
Wisudawan lainnya dari program studi pendidikan bimbingan dan konseling 224 orang, pendidikan seni tari drama dan musik sepuluh orang, pendidikan ekonomi 87 orang, pendidikan sejarah 24 orang, pendidikan olahraga kesehatan 21 orang, pendidikan matematika 41 orang dan pendidikan biologi sebelas orang. INT-MB
1 Komentar
Apa lupa kisa rendang, reok, dan angklung, yg hampir direbut orang. Kita justru harus mempertahankan budaya yg kita punya. Bukan sebaliknya. Kalo masalah bahasa nasional harus di perbaiki itu jgn cuman terhadap bali. Wilayah lain juga. Apa jadinya kalo org bali ngak ngerti bahasa bali. Justru seharusnya yg para pendatang yg menetap dibali harus didorong mengenal bahasa bali.