BMKG Minta Masyarakat Tetap Waspada
Baguna PDI Perjuangan dan Basarnas
Kepala Baguna Pusat, Hj Sadarestuwati poto bersama dengan tim Badan Sar Nasional (Basarnas)
Karangasem (Metrobali.com)-
Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDI Perjuangan bergabung bersama tim Badan Sar Nasional (Basarnas)
membantu proses evakuasi warga yang berada di kawasan rawan bencana (KRB) dengan radius 10 kilometer dari kawah kepundan Gunung Agung. Sementara, Badan Meteologi, Klematologi Dan Geologi (BMKG) meminta masyarakat Karangasem untuk meningkatkan kewaspadaannya.
Kepala Baguna Pusat, Hj Sadarestuwati disela-sela memantau proses evakuasi mengatakan, jika dibandingkan dengan saat kenaikan status kelevel awas pada Sabtu 22 September lalu, para pengungsi sudah mulai sadar bencana. Berbeda saat gelombang pengungsian status awas pertama, pengungsi masih harus dibuatkan dapur umum. “Kalau sekarang fokus kita bersama Basarnas melakukan evakuasi dan pelayanan kesehatan pengungsi,” ujar Sadarestuwati yang juga anggota komisi V DPR RI, Sabtu (2/12).
Untuk proses evakuasi itu, kata Sadarestuwati tidak cukup hanya dilakukan oleh Badan Sar saja. Namun haruslah seluruh lapisan masyarakat. Ia pun menyebut, relawan tidak cukup saat ini namun diperlukan juga saat pasca bencana. “Dari laporan tadi pengungsi juga cukup koperatif saat dibawa ketempat yang lebih aman,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya selaku mitra kerja dari badan Sar,BNPB  maupun BMKG untuk melihat apa kendala di lapangan. Beruntung, katanya, mereka belum mengalamai kendala saat proses evakuasi berlangsung. “Kita juga ajak BMKG turun kelapangan, agar sama-sama tahu apakah ada kendala atau tidak,” ujarnya lagi.
Sementara itu, Kakansar Denpasar, Ketut Gede Ardana mengatakan, pihaknya tidak bisa bekerja sendiri tanpa bantuan relawan, seperti Baguna. Untuk mengoptimalkan kerja para tim Sar ini, pihaknya juga menyiapkan lima pos Aju untuk mempercepat respon saat diperlukan. Kelima pos Aju itu didirikan di Kecamatan Rendang, Kecamatan Selat, Kecamatan Karangasem, dan posko Induk Tanah Ampo serta satu lagi di desa Les, kecamatan Tejakula, kabupaten Buleleng. “Untuk mengektifkan waktu kita bangun lima pos Aju, sewaktu-waktu tim dari pos terdekat bisa langsung melakukan evakuasi,” ujarnya.
Ketut Gede Ardana juga mengakui jika warga yang sudah mengungsi merupakan warga yang berada di 10 kilometer dari kawah Gunung. Jika pun nanti pihak PVMBG memperluas sektor menjadi 12 kilometer, Tim Sar sudah bisa bergerak cepat melakukan evakuasi. “Masyarakat di 12 kilometer kan belum mengungsi, jika ada pergerakan kita sudah siap evakuasi,” ujarnya.
Sedangkan, kepala Balai BMKG wilayah III, Budarana dan Kasmet Penerbangan Ngurah Rai, Bambang Hargiyono meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaannya. Mengingat saat ini juga masih terjadi siklon cempaka dan Dahlia yang telah aktif. “Sekarang posisinya dekat Australia dan itu berpengaruh terhdap tinggi gelombang lautan pulau Bali dan Selat Lombok,” ujarnya.
Disamping itu, aktifitas Gunung Agung juga mesti tetap diwaspadai terhadap curah hujan disekitar gunung agung karena sewaktu -waktu akan terjadi banjir lahar dingin. “Apabila tidak hujan waspadai sebaran abu vulkanik ke arah Tenggara, tapi itu tergantung arah angin,” ujar Bambang Hargiyono.  BG-MB