Mangupura (Metrobali.com)-

Komitmen Pemkab Badung untuk mensinergikan program inovatif segenap Satuan Kerja Perangkat Daerah agar selaras dengan Prioritas dan Tema pembangunan benar benar menjadi perhatian serius Bupati Badung. Sebagai wujud kongkrit atas komitmen tersebut maka dalam upaya memantapkan program pembangunan Kabupaten Badung di tahun 2014 mendatang, Pemkab Badung menggelar Forum Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Selasa (26/2) di Puspem Badung.

Dalam Forum SKPD yang dihadiri langsung Bupati Badung A.A. Gde Agung, Wakil Ketua DPRD Badung I Made Sunarta, Wakil  Bupati Badung I Ketut Sudikerta, Sekda Badung Kompyang R. Swandika, Pimpinan  SKPD, Camat serta Lurah se-Badung ini dipaparkan tiga materi diantaranya tantangan dan capaian penanggulangan kemiskinan di Kab. Badung oleh Badan Pusat Statistik, tantangan peluang dan capaian pengembangan UMKM di Badung dari Diskopperindang Badung serta menampilkan paparan dari kalangan akademisi yang juga pakar pertanian Prof. DR. Dw. Ngurah Suprapta, dengan menampilkan materi “Tantangan dan peluang Pengelolaan Potensi Daerah di Badung.

Bupati Badung Anak Agung Gde Agung dalam direktifnya menegaskan,bahwa kerja keras bersama segenap stakeholders pembanguanan di Kabupaten Badung telah mampu menghasilkan sejumalh capaian yang membanggakan diberbagai sektor pembangunan. Namun demikian masih terdapat pula sejumlah hal yang membutuhkan penanganan dan perhatian khusus, agar mencapai hasil yang lebih baik pada tahun 2014 mendatang.” terhadap 9 prioritas pembangunan di tahun 2014, Bupati Gde Agung memberi penekanan pada masing-masing prioritas. diantaranya prioritas pertama,  pengembangan ekonomi kreatif usaha mikro, kecil dan menengah, terhadap periritas yang memang masih memerlukan intervensi serius oleh pemerintah ini,  Bupati Gde Agung menekankan bahwa UMKM telah berperan besar dalam penyerapan tenaga kerja dan pengurangan pengangguran, namun masih sangat perlu ditangani lebih fokus dan inovatif. Untuk itu SKPD terkait diminta agar terus melakukan pembinaan dan pendampingan kepada para pelaku UMKM serta mendorong terbentuknya UMKM baru melalui pelatihan dan dukungan permodalan.

Sementara terhadap prioritas kedua, yakni peningkatan produktivitas dan kualitas pertanian dalam arti luas. Menurut Bupati terdapat kecenderungan menurunnya minat generasi muda pada sektor pertanian, untuk itu perlu dirumuskan langkah-langkah strategis guna membangun sektor pembangunan pertanian secara modern. “Untuk mengantisipasi turunnya produktivitas dan kualitas komuditi pertanian, lakukan upaya-upaya intensifikasi pertanian, berdayakan kelompok tani yang ada, serta fasilitasi pemasaran maupun pengolahan produk pasca panen untuk meningkatkan nilai tukar produk pertanian,” katanya.

Dibagian lainnya Kepala Bappeda Litbang Badung I Wayan Suambara dalam laporannya mengungkapkan bahwa, forum SKPD ini merupakan rangkaian dari proses penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten melalui Musrenbang yang telah dilaksanakan dimasing-masing Kecamatan. Hasil yang ingin dicapai adalah menyempurnakan, menajamkan serta menyelaraskan indikator-indikator dari 9 prioritas pembangunan di tahun 2014. Suambara menambahkan, tema pembangunan Badung tahun 2014 “Peningkatan Sinergitas Pengelolaan Potensi Daerah Untuk Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat Serta Daya Saing Daerah. Untuk mewujudkan tema tersebut terdapat 9 prioritas pembangunan diantaranya pengembangan ekonomi kreatif usaha mikro, kecil dan menengah, peningkatan produktivitas dan kualitas pertanian dalam arti luas, peningkatan kualitas pelayanan publik serta pengembangan teknologi informasi dan komunikasi, penanggulangan kemiskinan dan pengangguran, pengelolaan lingkungan hidup dan penanganan kebencanaan, peningkatan tata kelola birokrasi dan penegakan hukum, peningkatan kualitas layanan pendidikan dan kesehatan, peningkatan dan perluasan akses prasarana sarana dasar pemukiman serta peningkatan daya saing kepariwisataan dan pelestarian budaya.

Lebih lanjut dijelaskan Musrenbang RKPD Kabupaten dimasing-masing kecamatan dihasilkan sejumlah program kegiatan. Mulai dari Kecamatan Petang dengan 36 program, 237 kegiatan dengan pagu Rp. 130 M lebih, Abiansemal 38 program, 261 kegiatan, pagu Rp. 127 M lebih, Mengwi 49 program, 363 kegiatan, pagu Rp. 218 M lebih, Kuta Utara 38 program, 240 kegiatan, pagu Rp. 73 M lebih, Kuta 47 program, 658 kegiatan, pagu Rp. 152 M lebih, Kuta Selatan 47 program, 416 kegiatan, pagu Rp. 126 M lebih. Total di enam kecamatan, 255 program, 2.175 kegiatan dan pagu Rp. 828,5 M lebih. “Setelah forum SKPD ini akan dilanjutkan dengan siding kelompok untuk penajaman indicator-indikator tersebut,” jelas Suambara. GUNG-MB