Mangupura (Metrobali.com)-

Pemerintah Kabupaten Badung dengan dukungan DPRD Badung berkomitmen menjaga dan melestarikan keberadaan subak di Badung. Komitmen tersebut telah diwujudkan dengan berbagai program kegiatan yang sangat membantu petani seperti melaksanakan upacara nangluk marana, mapahayu jagat, mrateka marana, memberikan pembinaan serta bantuan subak setiap tahunnya. Untuk itu kedepan diharapkan kepada masyarakat khususnya petani untuk tetap melestarikan, memberdayakan dan mengembangkan subak baik subak yeh maupun abian. Demikian dharma wecana Bupati Badung yang disampaikan Sekda Badung Kompyang R. Swandika saat membuka Lomba Subak dan Subak Abian se-Kabupaten Badung, sekaligus penilaian Subak Uma Lambing, Pesedahan Yeh Lauh, Sibangkaja, Senin (23/9) di Wantilan Pura Dalem, Desa Adat Lambing, Desa Sibangkaja, Abiansemal. Acara tersebut dihadiri Ketua DPRD Badung I Nyoman Giri Prasta, Tim Penilai Lomba Subak, Camat se-Badung serta Forum Pekaseh dan Kelian Subak se-Badung. Lomba subak diawali dengan prosesi peed yang menampilkan prosesi/tahapan upacara mulai dari mempersiapkan lahan pertanian, menanam padi hingga panen padi.
Lebih lanjut Kompyang R. Swandika menjelaskan, lomba subak merupakan salah satu upaya pemerintah dalam melestarikan keberadaan subak sebagai penopang pariwisata budaya di Bali dan Badung khususnya. Ditambahkan dalam persubakan sangat berkaitan erat dengan konsep ajaran agama Hindu yakni Tri Hita Karana (Parhyangan, Pawongan dan Palemahan). Dibidang parhyangan diharapkan krama subak tetap memelihara keberadaan parhyangan subak dengan melaksanakan bhakti melalui upacara di persawahan dan penegalan. Bidang pawongan, krama subak selalu meningkatkan rasa “sagilik saguluk, paras paros sarpanaya salunglung sabaya antaka” serta memberdayakan sekaa-sekaa, kelompok tani, usaha produktif yang ada. Sementara dibidang palemahan, diharapkan krama subak dapat melaksanakan program sistem pertanian terintegrasi (Simantri) dan program Petani Mandiri Sejahtera (Tanimas).
Kadispenda dan Pesedahan Agung Badung I Wayan Adi Arnawa menyampaikan, lomba subak diikuti empat subak yeh dan empat subak abian yang merupakan duta masing-masing kecamatan. Subak yeh yang mengikuti lomba diantaranya Subak Uma Lambing, Pesedahan Yeh Lauh duta Abiansemal, Subak Babakan Bengkel II, Desa Carangsari duta Petang, Subak Saih Desa Dalung duta Kuta Utara dan Subak Ayung Desa Buduk duta Mengwi. Sementara Subak Abian meliputi ; Subak Abian Tulus Dadi, Desa Kutuh duta Kuta Selatan, Subak Abian Ngardi Mertha Pertiwi Desa Sembung duta Mengwi, Subak Abian Merta Sari, Desa Belok Sidan duta Petang dan Subak Abian Alas Arum Desa Taman duta Abiansemal. “Sebelum lomba, masing-masing subak telah diberikan pembinaan mengenai pelaksanaan Tri Hita Karana,” jelasnya. Para juara akan mendapatkan piagam dan hadiah uang. Untuk juara I mendapatkan hadiah masing-masing Rp. 35 juta, juara II Rp. 25 juta, juara III Rp. 20 juta dan juara harapan Rp. 12,5 juta.
Pekaseh Subak Uma Lambing I Made Widana melaporkan, luas wilayah Subak Uma Lambing seluas 89 hektar terbagi empat munduk masing-masing munduk uma bias, munduk lambing, munduk kedampal dan munduk uma teba. Subak Uma Lambing sudah mempunyai Koperasi Tani Subak Lambing, dimana tahun 2006 koperasi tersebut mendapat bantuan Pemkab Badung (BPLM-PKP) sebesar Rp. 126 juta. Hingga saat ini asset koperasi mencapai Rp. 1,1 miliar lebih.PUT-MB