Foto: Politisi Golkar yang juga Anggota Komisi II DPR RI Dapil Bali Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra (AMP) yang akrab disapa Gus Adhi menyoroti masih banyak anak muda Badung tidak bisa kuliah.

Denpasar (Metrobali.com)-

Kabupaten Badung di Provinsi Bali dikenal sebagai salah satu daerah terkaya di Indonesia. Berkat sektor pariwisata yang berkembang pesat, pendapatan daerah ini melimpah ruah. Namun, di balik kemewahan dan kemakmuran yang terpampang nyata, ada sebuah ironi yang mencolok yakni masih banyak generasi muda dari keluarga kurang mampu di Badung tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.

Di Desa Plaga, misalnya, potret kemiskinan masih jelas terlihat. Meskipun berada di wilayah kabupaten yang seharusnya bisa memberikan akses pendidikan terbaik, banyak anak muda di sana terpaksa menghentikan mimpi mereka untuk kuliah karena biaya yang terlalu tinggi.

Kondisi ini sungguh ironis mengingat Badung dipimpin oleh Bupati Badung Nyoman Giri Prasta, yang dikenal dengan sebutan Bupati Bares atau Bupati Dermawan, karena kedermawanannya melalui program bagi-bagi dana hibah ke kabupaten/kota lain di Bali lewat program Badung Angelus Buana.

Menyoroti masalah ini, Anggota Komisi II DPR RI dari Dapil Bali, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra (AMP) yang akrab disapa Gus Adhi, menunjukkan kepeduliannya. Ia menegaskan pentingnya pemberian beasiswa untuk mahasiswa dari keluarga kurang mampu.

Menurutnya, tingginya biaya kuliah membuat banyak anak muda tidak mampu melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, meskipun mereka berasal dari kabupaten terkaya seperti Badung.

“Jadi, saya berpandangan, dengan melihat kondisi masyarakat di Bali, khususnya di Karangasem, Bangli, Jembrana, Buleleng, dan termasuk di Badung yang merupakan kabupaten terkaya, masyarakat di Desa Plaga, masih banyak masyarakat yang tidak mampu menempuh pendidikan tinggi,” kata Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali ini saat ditemui di kediamannya di Jero Kawan, Kerobokan Badung pada Selasa 21 Mei 2024.

Kelemahan Kebijakan di Sektor Pendidikan

Kebijakan Bupati Badung Nyoman Giri Prasta yang lebih fokus pada program dana hibah keluar daerah, sepertinya kurang memperhatikan kebutuhan mendasar di bidang pendidikan bagi warganya sendiri. Meski Badung memiliki dana yang melimpah, menurut Gus Adhi sektor pendidikan belum mendapatkan perhatian serius yang seharusnya.

Padahal, dengan kekayaan yang ada, Kabupaten Badung bisa membangun universitas berkelas, megah, dan mewah yang penuh dengan beasiswa berlimpaph untuk warga Badung, khususnya mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu.

Anggaran yang seharusnya bisa digunakan untuk membangun fasilitas pendidikan terbaik justru dialihkan untuk program-program yang tidak langsung berdampak pada peningkatan kualitas sumber daya manusia di Badung. Akibatnya, potensi generasi muda Badung banyak yang terabaikan karena terbatasnya akses ke pendidikan tinggi.

Gus Adhi Dorong Badung Bangun Universitas Berkelas

Atas kondisi tersebut, Gus Adhi mendorong Pemerintah Kabupaten Badung dan juga Pemerintah Provinsi Bali, dan untuk lebih serius menangani pendidikan dengan meningkatkan anggaran dan memberikan beasiswa kuliah. Wakil rakyat yang sudah dua periode mengabdi di DPR RI memperjuangkan kepentingan Bali ini menekankan bahwa investasi di bidang pendidikan adalah kunci untuk memajukan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di daerah.

Selain itu, Gus Adhi juga mendorong Pemerintah Kabupaten Badung untuk mendirikan universitas berkelas, megah, dan mewah yang dapat menjadi pusat pendidikan unggulan di Bali. Universitas ini diharapkan tidak hanya memiliki fasilitas terbaik tetapi juga menawarkan beasiswa berlimpah bagi warga Badung, terutama bagi mereka yang kurang mampu.

“Dengan uang yang ada, harusnya Badung sudah mampu membangun universitas yang berkelas dan berkualitas dilengkapi dengan beasiswa bagi warga Badung. Dengan pendidikan yang berkualitas, SDM Badung akan meningkat pesat,” kata politisi Golkar yang juga salah satu inisiator lahirnya Undang-undang Nomor 15 Tahun 2023 tentang Provinsi Bali dan berhasil mengawal penuh hadirnya payung hukum untuk Provinsi Bali ini hingga diakuinya subak dan desa adat di Undang-Undang Provinsi Bali ini.

Dengan anggaran yang dimiliki, Pemkab Badung harusnya bisa membangun universitas dengan fasilitas yang bagus, yang akan menjadi warisan berharga bagi generasi ke depan sehingga uang Badung tidak hilang menguap begitu saja.

Urgensi dan manfaat dari pendirian universitas tersebut sangat jelas. Dengan adanya universitas berkualitas di Badung, generasi muda dapat mengakses pendidikan tinggi tanpa harus pergi jauh dan mengeluarkan biaya besar. Ini akan meningkatkan kualitas pendidikan, menciptakan lapangan kerja baru, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Badung secara keseluruhan.

Investasi Jangka Bangun Kualitas SDM Badung

Membangun universitas yang megah dan penuh beasiswa tidak hanya akan menjawab kebutuhan pendidikan saat ini tetapi juga menjadi investasi jangka panjang bagi kemajuan Kabupaten Badung. Dengan sumber daya manusia yang berkualitas, Badung akan mampu bersaing secara global dan terus berkembang menjadi daerah yang lebih maju dan sejahtera.

“Ironi di Kabupaten Badung ini harus menjadi perhatian kita semua. Diperlukan kebijakan yang tepat dan perhatian serius dari pemerintah untuk mengatasi kesenjangan di sektor pendidikan ini,” kata Gus Adhi yang dikenal luas kepeduliannya pada dunia pendidikan Bali dan telah menyalurkan 425 beasiswa pendidikan untuk generasi muda Bali.

“Pendidikan adalah hak dasar setiap warga negara, dan sudah saatnya Kabupaten Badung menggunakan kekayaannya untuk memastikan bahwa setiap anak muda, tanpa terkecuali, memiliki kesempatan yang sama untuk meraih masa depan yang lebih baik melalui pendidikan tinggi,” sambung wakil rakyat berhati mulia, gemar berbagi dan dikenal dengan spirit perjuangan “Amanah, Merakyat, Peduli” (AMP) dan “Kita Tidak Sedarah Tapi Kita Searah” ini.

Bonusnya Pariwisata

Gus Adhi menekankan bahwa pendidikan dan kesehatan berkualitas tinggi dapat menjadi bonus bagi pariwisata Bali khususnya juga Badung. Orang-orang akan tertarik datang ke Bali khususnya ke Badung tidak hanya untuk berwisata, tetapi juga untuk mendapatkan pendidikan dan perawatan kesehatan berkualitas. Ia melihat ini sebagai peluang untuk menjadikan pendidikan tinggi dan rumah sakit sebagai unit pendapatan tambahan yang dikelola secara profesional.

“Sehingga bonusnya apa? Bonusnya adalah pariwisata. Orang belajar ke Bali karena sekolahnya bagus. Orang berobat ke Bali karena dokternya bagus. Bonusnya pariwisata, kunjungan ini. Ini sangat memungkinkan dan sekolah, rumah sakit, jadikan mereka sebagai unit pendapatan tambahan yang harus dikelola secara profesional,” pungkasnya. (wid)