Sekretaris Disdikpora Kab. Badung  I Ketut Wenten menyematkan tanda kepada peserta pendidikan dan pelatihan PMR dan  KSPAN bagi guru Pembina PMR tingkat SMP,SMA  dan SMK se-kabupaten Badung
 Denpasar (Metrobali.com)-
Palang Merah Remaja (PMR) merupakan salah satu kekuatan Palang Merah Indonesia (PMI) dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kemanusiaan di bidang kesehatan dan siaga bencana, mempromosikan prinsip-prinsip dasar gerakan palang merah dan bulan sabit internasional, serta mengembangkan kapasitas organisasi PMI. Disamping itu sering munculnya masalah sosial diantaranya penggunaan napza, hubungan seksual pranikah dan aborsi yang disebabkan pergaulan bebas, perkelahian, tawuran dan kekerasan serta kriminalitas remaja. Maka bercermin dari hal tersebut maka pemerintah Kabupaten Badung memiliki komitmen yang pasti dan kuat untuk memajukan sektor pendidikan.
Salah satunya dengan melaksanakan pendidikan dan latihan PMR dan  Kelompok Siswa Pedulia Aids  dan Narkoba (KSPAN) bagi guru Pembina PMR tingkat SMP,SMA  dan SMK se kabupaten Badung, Rabu (5/3) bertempat di Hotel Batukaru Garden. Pelatihan dibuka oleh Kadisdikpora Kab. Badung yang pada kesempatan tersebut  diwakili  oleh Sekretaris Disdikpora Kab. Badung  I Ketut Wenten,S.Sos yang ditandai dengan penyematan tanda peserta dan Pemukulan Gong.
Ditambahkan pula bahwa pelatihan ini bertujuan untuk mendorong tumbuhnya kepekaan para guru Pembina sebagai insan yang sedang menjalani proses pendidikan, namun juga harus dapat memberikan kontribusi terhadap upaya pemecahan-pemecahan masalah yang terjadi di lingkungan sekitarnya, serta  sebagai penambahan bekal ilmu pengetahuan khususnya tentang penguasaan tentang kepalang merahan, penanggulangan bencana dan usaha kesehatan sekolah dan teknik pencegahan dalam penanganan bencana. Dalam kesempatan itu pula disampaikan agar kegiatan pelatihan ini bisa dilaksanakan secara periodik sehingga  dapat memberikan pengetahuan tambahan tentang metode dan proses pembinaan dan pengembangan PMR dan memberikan motivasi kepada Pembina dan peserta didik.
Sementara itu Drs I Nyoman Punia selaku ketua panitia mengatakan bahwa maksud dilaksanakannya pelatihan ini agar para Pembina nantinya mampu menularkan kemampuannya kepada anak didik dan dapat bekerjasama dengan kelompok masyarakat baik dalam penanggulangan maupun pencegahan. Adapun peserta pelatihan ini melibatkan guru Pembina PMR,UKS Tingkat SMP berjumlah 50 orang dan guru Pembina PMR,UKS tingkat SMA/SMK berjumlah 50 orang. Waktu pelaksanaan pelatihan ini  selama 3 hari dari tanggal 5 Maret s/d 7 Maret 2014. RED-MB