Badung Diserbu Pendatang, Warga Badung Malah Kerja Keluar: PSI Badung Ingatkan Jangan Sampai Warga Lokal Kalah Bersaing, Dorong Adi-Cipta Serius Tingkatkan Kualitas SDM
Foto: Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Badung I Wayan Mudita yang akrab disapa Bro Kevin.
Badung (Metrobali.com)-
Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Badung I Wayan Mudita yang akrab disapa Bro Kevin menyoroti pentingnya pengembangan sumber daya manusia (SDM) di Badung yang harus menjadi perhatian serius dalam kepempimpinan I Wayan Adi Arnawa dan Bagus Alit Sucipta (Adi-Cipta) sebagai Bupati Badung dan Wakil Bupati Badung terpilih untuk periode 2025-2030 yang akan segera dilantik pada 6 Februari 2025 mendatang.
Bro Kevin kemudian mengungkapkan keprihatinannya terhadap banyaknya masyarakat lokal yang kurang bersaing di daerah sendiri dan memilih bekerja di luar daerah, seperti di kapal pesiar, untuk mencari pengalaman. Menurutnya, fenomena ini membuka peluang bagi pendatang untuk mengambil kesempatan kerja di Badung, sehingga masyarakat lokal kehilangan peran sebagai tuan rumah di daerahnya sendiri.
Bro Kevin mendorong adanya program pengembangan SDM yang lebih fokus agar masyarakat Badung dapat memanfaatkan peluang di wilayah mereka sendiri dan menjadi aktor utama dalam pembangunan daerah. “Memang sih untuk cari pengalaman, tapi kesempatan di sini malah diambil oleh orang lain. Sebaiknya kalau kita itu yang menjadi tuan rumah di rumah kita sendiri,” ujarnya.
Bro Kevin juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan yang lebih intensif, terutama di wilayah pedesaan. Ia menyarankan agar pelatihan-pelatihan tidak hanya bergantung pada pendidikan formal di sekolah, tetapi juga dilakukan di tingkat komunitas, seperti di Banjar-Banjar.
Menurutnya, pelatihan ini akan memberikan pengalaman tambahan bagi masyarakat lokal, sehingga mereka dapat lebih kompetitif dan memanfaatkan peluang yang ada di daerah mereka sendiri. Hal ini dianggap sebagai langkah penting untuk memastikan masyarakat Badung menjadi tuan rumah yang berdaya saing di wilayahnya.
“Jangan cuma berpatokan sekolah saja, mungkin buat pelatihan-pelatihan apa itu di Banjar-Banjar, itu kan nambah pengalaman agar bisa bersaing di daerah kita sendiri,” katanya mengingatkan.
Bro Kevin juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap banyaknya masyarakat lokal yang keluar dari daerah untuk mencari pengalaman, sementara orang luar justru datang dan menguasai peluang di Badung maupun Bali secara umum. Ia menekankan bahwa ini bukan soal intoleransi, tetapi realita bahwa masyarakat lokal yang pergi belum tentu berhasil mendapatkan pengalaman atau peluang yang diinginkan, sementara kesempatan di daerah mereka sudah diambil oleh pendatang.
Hal ini, menurutnya, bisa berdampak pada berkurangnya peran masyarakat lokal dalam pembangunan dan perekonomian daerah. Oleh karena itu, ia mendorong langkah konkret untuk memperkuat posisi masyarakat lokal di tanah mereka sendiri.
“Orang lain datang ke sini, kita yang keluar. Nanti kan takutnya mereka sudah sukses, kita di luar kan, belum tentu. Kita baru mencari pengalaman di sana, datang, kesempatan sudah tidak ada karena mereka yang sudah mengambil semua kesempatan,” pungkas Bro Kevin. (wid)