Denpasar (Metrobali.com)-

Kabupaten Badung dan Kota Denpasar, masing-masing berkontribusi sebesar 24,86 persen dan 20,70 persen bagi pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali triwulan III/2013.

“Jika diakumulasikan kedua daerah memberikan andil 45,56 persen” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Gede Suarsa di Denpasar, Rabu (6/11).

Sementara tujuh kabupaten lain memberikan sumbangan sebesar 54,44 persen yang besarnya masing-masing bervariasi.

Untuk pertumbuhan tertinggi secara q-to-q terjadi di Kabupaten Karangasem, daerah ujung timur Pulau Bali sebesar 3,30 persen dan y-on-y terjadi di Kabupaten Jembrana, daerah ujung barat Bali sebesar 3,30 persen.

Gede Suarsa menjelaskan, sedangkan secara c-to-c terjadi di Kabupaten Buleleng, Bali utara sebesar 6,68 persen. Perekonomian Bali pada triwulan III-2013 tumbuh lebih cepat jika dibandingkan triwulan sebelumnya.

“Pada triwulan ini ekonomi Bali tumbuh sebesar 2,42 persen lebih tinggi dari triwulan II-2013 yang tumbuh sebesar 2,18 persen,” ujar Gede Suarsa.

Ekonomi Bali pada triwulan III-2013 didorong oleh beberapa sektor di antaranya jasa-jasa tumbuh sebesar 8,59 persen, angkutan 3,45 persen serta perdagangan, hotel dan restoran 2,86 persen.

Pertumbuhan sektor jasa yang cukup tinggi berkat adanya pencairan gaji ke-13 pada awal triwulan III-2013 yakni pada bulan Juli 2013. Dampak dari pencairan gaji tersebut pada peningkatan belanja administrasi umum yang secara langsung juga berpengaruh terhadap nilai tambah di sektor jasa-jasa.

Sementara pertumbuhan di sektor angkutan pada triwulan III-2013 berkat adanya hari raya besar seperti Idul Fitri yang mendorong menjadinya peningkatan arus mudik ke beberapa daerah ke luar Bali.

Peningkatan arus mudik sebesar 3,03 persen terjadi pada transportasi darat sungai dan penyeberangan secara q-to-q serta untuk angkutan sungai dan penyeberangan (ASDP) tumbuh lebih tinggi yakni 4,89 persen.

Peningkatan juga terjadi pada jasa angkutan udara sebesar 4,79 persen. AN-MB