Gianyar (Metrobali.com)-

Untuk mengatasi terjadinya pencemaran lingkungan, jajaran PHDI Gianyar menggandeng Kementerian Lingkungan hidup melaksanakan  pelatihan Kader Lingkungan Hidup di Wantilan Banjar Menak Desa Tulikup Gianyar. Adapun Nara Sumber yang  memberikan pembekalan mengasah otak peserta yakni Drs.  Widodo Sambodo MS.  Materi tentang  aspek lingkungan Hidup dan cara penanaman  yakni  Prof. DR. DRH. Ketut  Puja MS. Prof.  Nyoman Suwarna membawakan materi  praktek pembuatan kompos dan biopori sedangkan  Prof DR.. Drs, I Gst Ngurah Sudiana membawakan materi  peranan pemangku  pura dalam pengenalan lingkungan hidup serta upaya pelestaria ya agar tidak menyimpang dari Tri Hita Karana.
Ketua Panitia yang juga Ketua PHDI Kabupaten Gianyar Ir. I Gst Agung Mangku Adiarta MSi. Mengatakan, isu lingkungan belakangan ini semakin berkembang, guna mengatasi dan mencegah terjadinya keparahan lingkungan yang tidak  dikehendaki, sangat diperlukan membentuk dan memberikan pengenalan lingkungan kepada  masyarakat maupun pihak berkompeten.
Beranjak dari situasi  lingkungan yang sangat memperhatinkan jajaran PHDI Kabupaten Gianyar  sebagai vasillitator bersinergi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan BLH (Badan Lingkungan Hidup Gianyar) melaksanakan pelatihan  kader lingkungan hidup  yang diikuti 135 orang. ”Kegiatan ini merupakan kontrak kerja project  swakelola pada tahun  2012  dengan ikon Pilot Project Pura dan  Peduli Lingkungan dalam upaya  kepedulian organisasi keagamaan dalam lingkungan  dan pengelolaan lingkungan,” ujar Gst Mangku Adiarta.
Bupati Gianyar yang diwakili BLH Gianyar Ir. Ida Bgs Sukarya MSi. Mengatakan, isu lingkungan yang semakin komplek  yang keberadaanya sangat memprihatinkan  menggugah setiap insane berbuat sesuatu untuk mencegah dan mengatasinya, terlebih dalam pelaksanaanya dilakukan dengan kesadaran yang tinggi bukan paksaan,  menunjukan  begitu tingginya kepedulian masyarakat Indonesia untuk mengatasi lingkungan agar tidak semakin parah. Gerakan penghijauan seribu pohon yang dicanangkan pemerintah pusat  sangat tepat  dan berfungsiguna  bagi kelestarian lingkungan.Program penanaman/penghijaun  disekitar mata air dan sempadan sepanjang sungai dengan tanaman bambu rebung tabah seluas 500A s.d. tahun 2014 dalam rangka melindungi dan  menjaga kualitas air semakin baik sangat tepat dan berguna bagi  kelestarian lingkungan,” ujarnya.
Sementara itu, Kementerian Lingkungan HIdup yang diwakili oleh Isti Fatimah yang beranggotakan Vibien Viyarei dan Faisal M Jasin  mengatakan,  kegiatan yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup bersinergi dengan PHDI Gianyar maupun ormas keagamaan maupun  organisasi masyarakat  merupakan program kerja dari Kementerian Lingkungan Hidup guna menyelamatkan luingkungan wilayah NKRI yang kaya dan luas ini lepas dari hal-hal yang negative dan meprihatinkan. ”Kami sangat apresiasi tinggi dan positif  pada warga desa Tulikup yang sangat serius dan bersenang hati melaksanakan kegiatan ini,” terang Isti Fatimah.
Ia merasa bangga karena di Tulikup telah terlaksana pelestarian lingkungan sesuai dengan ajaran agama Hindu yang mengedepankan ajaran Tri Hita Karana  yang diwarisi secara turun temurun. “Pihaknya akan selalu berjuang maksimal bersama masyarakat untuk menjaga dan meslestarikan lingkungan,” imbuhnya. ADI-MB