Acara konferensi pers BBTF ke-5 Rabu (28/3/2018) di The Trans Resort Bali, Sunset Road, Kuta.

Kuta (Metrobali.com)-

Ketua ASITA Bali I Ketut Ardana menegaskan pihaknya menginginkan Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) 2018 menjadi ajang promosi berkelas internasional dan kebanggaan negeri ini . Event promosi pariwisata dan seni budaya tahunan ini diharapkan mampu mensejajarkan event promosi ini dengan negara lain
“ Kalau negara lain seperti Singapura punya ITB Asia, Jepang punya JATA, Thailand punya ATF, Malaysia punya MATTA. Maka Indonesia sebagai negara besar harus punya event promosi pariwisata tingkat dunia melalui BBTF ini,” kata  Ardana kepada awak media usai acara konferensi pers BBTF ke-5 Rabu (28/3/2018) di The Trans Resort Bali, Sunset Road, Kuta.
ASITA Bali tampil menginisiasi BBTF 2018 sebagai salah satu platform utama Travel and Tourism Fair yang terkemuka di Indonesia, melihat bahwa pariwisata menjadi salah satu sektor yang pertumbuhannya mencengangkan. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan pariwisata menikmati meningkatnya perjalanan sektor pariwisata ini.
Dari banyak sektor industri yang ada di Indonesia, sektor pariwisata adalah salah satu sektor pilihan terbaik dengan keunggulan bersaing tinggi. Negeri ini begitu indah dengan kekayaan destinasi wisata alam dan budaya yang begitu mengagumkan. Itulah diferensiasi Indonesia yang sulit dipatahkan oleh negara lain dari manapun. Dengan kekayaan alam dan budaya, potensi pariwisata kita bisa dibilang tak ada batasnya tinggal bagaimana pelaku industri pariwiata bersama pemerintah dan stakeholder terkair mampu mengolah dan mengembangkannya.
“ Disinilah peran ASITA Bali memberikan kontribusi sebagai lokomotif kelangsungan strategi pengelolaan pelayanan perjalanan pariwisata Indonesia melalui event promosi BBTF ini,” tegas Ardana.
Sementara menurut Dewan Penasehat GIPI (Gabungam Industri Pariwisata Indonesia) Bali Ida Bagus Ngurah Wijaya Bali memiliki potensi wisata yang sangat besar. Kalau ini bisa dimanfaatkan dengan maksimal maka tak sulit “menjual” Bali di mancanegara. “Jadi tak perlu harus promosi jauh-jauh ke luar negeri seperti ITB Berlin karena akan buang buang biaya dan pemborosan,” ujarnya.
Menurut Wijaya kalau tak punya hubungan di luar negeri maka promosi yang dilakukan akan tidak efektif. Apalagi ke ITB Berlin yang begitu luas dan besar. “Ajang di sana ibaratnya big jungle, kita bisa dapat kartu nama saja sudah bagus,” jelas pengusaha pariwisata di Sanur ini.
Karena itu ia menyarankan pelaku pariwisata agar tak buang buang biaya, jauh jauh berpromosi ke sana. Sebab tak banyak manfaat yang didapat kalau tak punya akses pasar di sana, bahkan harus siap siap kecewa.”Lebih baik dana itu dimanfaatkan di dalam negeri,” tegasnya.
Potensi wisata Bali ini sangat besar. Bali memiliki ratusan objek wisata. Bahkan menurut Wijaya potensi Bali ini tak dimiliki negara manapun di dunia. Ia mencontohkan turis yang mau ke objek wisata Kintamani dalam sekali jalan bisa menikmati banyak sekali objek wisata. “Mulailah fokus dari Bali. Kita bisa memasarkan Bali dari sini,” pungkasnya.

Pewarta : Widana Daud

Editor  : Hana Sutiawati