mudik

Denpasar (Metrobali.com)-

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyiapkan tujuh loket untuk melayani pemudik dengan menggunakan sepeda motor yang menyeberang dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Pelabuhan Ketapang di Banyuwangi, Jawa Timur.

“Untuk mengantisipasi melonjaknya arus mudik, kami siapkan tujuh loket sepeda motor,” kata Manajer Usaha PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Gilimanuk Wahyudi Susianto yang dihubungi dari Denpasar, Rabu (8/7).

Menurut dia, selain sepeda motor, ASPD Gilimanuk menyiapkan lima loket tiket bagi pemudik menggunakan mobil termasuk truk dan bus.

Sedangkan dua loket disiapkan untuk pemudik yang berjalan kaki untuk mengurangi kepadatan antrean di setiap loket.

PT ASDP Indonesia Ferry sendiri menyiapkan 45 armada kapal ‘roll on roll off’ (roro) untuk melayani penyeberangan Bali-Jawa, 10 di antaranya merupakan armada cadangan.

Khusus penyeberangan Gilimanuk, Bali dan Ketapang di Banyuwangi, Jawa Timur, operator angkutan penyeberangan itu menerapkan sistem dua tarif yakni siang dan malam hari.

Tarif malam hari akan lebih besar mencapai 100 persen dibandingkan tarif menyeberang siang hari yang berlaku mulai H-4 hingga H-1 Lebaran atau pada 13-16 Juli 2015 mengingat periode tersebut merupakan puncak arus mudik.

Sebagai contoh, tarif penyeberangan normal untuk sepeda motor dari Bali ke Jawa mencapai Rp24.500 dan mobil pribadi sebesar Rp148.500.

Apabila pemudik sepeda motor dan kendaraan pribadi berangkat pada malam hari, maka tarif menjadi Rp49 ribu untuk pemudik sepeda motor dan Rp297 ribu untuk kendaraan pribadi.

Pemberlakuan itu hanya untuk pemudik sepda motor dan kendaraan pribadi. Sedangkan pejalan kaki, bus penumpang dan truk yang mengangkut sembako tidak dikenakan perbedaan sistem tarif.

Perbedaan tarif siang dan malam itu diberlakukan guna mengurai kemacetan yang biasanya terjadi pada malam hari. AN-MB