Made Arjaya saat berfoto dengan wisman di Pasar Sindu

SMART- Cawali Denpasar “Si Udeng Poleng” Made Arjaya saat berfoto dengan wisman di Pasar Sindu.

Denpasar (Metrobali.com)-

Munculnya sejumlah harapan dan aspirasi  untuk merevitalisasi pasar tradisional, saat melakukan safari politik dengan menggelar blusukan dan mesimakrama (berdialog) langsung dengan warga dan tokoh, menginspirasi Calon Wali (Cawali) Kota Denpasar nomor urut 3, I Made Arjaya untuk menjadikan pasar-pasar di sejumlah desa di Denpasar sebagai pasar wisata.

Menurut politisi yang akrab disapa “Si Udeng Poleng” ini, dengan sejumlah potensi dan daya dukung yang ada, keberadaan pasar-pasar tradisional yang selama ini dikelola oleh Desa Adat di Denpasar, diakui sangat memungkinkan untuk dijadikan sebagai pasar wisata.

“Kami meyakini dengan potensi yang ada, keberadaan pasar-pasar yang selama ini dikelola Desa Adat, sangat memungkinkan untuk dikembangkan menjadi pasar wisata,”terangnya.

Denpasar Selatan-20151028-03261
Disebutkan, dengan keberadaan sejumlah pasar seperti Pasar Sindu, Pasar Mertasari, dan pasar lain yang memang lokasinya sudah dekat dengan daerah tujuan wisata, dan sejumlah potensi sumber lain seperti perikanan, pantai, laut maupun tempat persembahyangan seperti pura, serta kekhasan dari budaya masyarakat Denpasar.

Salah satu putra dari tokoh dan sesepuh PDIP asal Sanur, almarhum Nyoman Lepug ini juga optimistis, dengan hanya ditambah dukungan pemerintah daerah, maka upaya untuk mengembangkan pasar-pasar tradisonal menjadi pasar wisata akan terwujud.

“Tentu tujuan akhirnya kembali pada semangat untuk mensejahterakan masyarakat setempat. Kami yakin dengan harapan itu, ekonomi masyarakat juga akan lebih baik,”papar cawali yang diusung dan didukung oleh parta-partai yang tergabung dalam Koalisi Bali Mandara Merah Putih seperti Demokrat, PKS, dan Golkar ini.

Bahkan, mantan ketua komisi 1 DPRD Bali dua periode ini, juga mengamati, selain wisatawan asia seperti Jepang, Taiwan, dan Tiongkok, munculnya trend sejumlah wisatawan asing (wisman) seperti Eropa, Australia dan sejumlah wisman lain untuk datang ke pasar tradisional untuk menikmati kuliner tradisional ataupun mencari barang kerajinan (souvenir) membuat Arjaya makin optimistis.

“Melalui dorongan revitalisasi, perbaikan, dan penataan pasar bukan hanya dari fisik, namun juga pengelolanya, maka bila saja gagasan ini bisa terwujud, nantinya akan banyak destinasi wisata alternatif yang bisa dijumpai di Denpasar,”katanya.

Terakhir, sebagai paslon wali kota Denpasar yang berpasangan dengan AA Ayu Sunasri, melalui visi-misinya “Menuju Perubahan Denpasar Pagi Bersih Malam Terang dan Mewujudkan Denpasar sebagai Kota Taman yang Mandara”, maka dengan penataan pasar menjadi bersih dan nyaman, dengan dibangunnya ruang-ruang parkir, maka banyak hal yang juga diyakini Arjaya mampu untuk memangkas sejumlah problem yang selama ini menjadi keluhan sejumlah masyarakat di Kota Denpasar. RED-MB