Denpasar (Metrobali.com )-

 

Keselamatan terhadap layanan penumpang arus mudik lebaran 2019 melalui moda transportasi kapal laut merupakan prioritas utama sehingga manifestasi perlengkapan keselamatan haruslah lengkap dan itu tidak bisa ditoleransi, hal tersebut oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Benoa Agustinus Maun di Posko Mudik Lebaran 2019 Pelabuhan Benoa, Sabtu (1/6/2019).

“Kami ingin memastikan bahwa keselamatan pelayaran diatas segalanya sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang sudah ditetapkan, sebab lebih baik kapal tidak jadi berangkat daripada kapalnya tidak pernah sampai,” tutur Agustinus.

Bahkan pihaknya selalu berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait kondisi cuaca dan tingginya permukaan gelombang, sebab kami ingin memastikan setiap pelayaran selalu berjalan dengan aman dan lancar.

Pelabuhan Benoa sebagai pelabuhan pantai PT PELNI sudah menyediakan 5 buah kapal dengan kapasitas 1000 penumpang, untuk memenuhi kebutuhan mudik lebaran 2019 yang puncaknya jatuh pada hari kemarin, Sabtu (31/5) yang berjalan dengan lancar.

“Pemudik melalui Pelabuhan Benoa ini kebanyakan dengan tujuan Bima yang memilih naik kapal laut, diperkirakan bahwa moda transportasi laut menjadi alternatif pilihan masyarakat sebagai dampak tingginya ongkos tiket pesawat udara

“Kami juga selalu memberikan atensi bagi penumpang penyandang disabilitas untuk menjadi salah satu prioritas layanan,” terang Agustinus.

Pihaknya memberikan apresiasi kepada semua pihak diantaranya TNI AL, Kepolisian, KP3, KPLP dan Basarnas yang telah bahu membahu mendukung kelancaran arus mudik lebaran 2019 dari Pelabuhan Benoa.

khusus untuk mudik lebaran Tahun 2019 Pelabuhan Benoa banyak melayani penumpang yang menuju Timur Indonesia diantaranya rute Pelabuhan Bima-Waingapu (Sumba Timur)-Ende- Sabu-Rote-Tenau (Kupang)-Larantuka (Flores Timur) dan Kalabahi (Alor).

Pewarta : Hidayat
Editor : Whraspati Radha