arjaya terima pucuk arjuna dari nenek penjual canang

Arjaya menerima bunga pucuk rejuna dari pegangan canang

SIKAP tegas dan kedisiplinan dari I Made Arjaya dapat dilihat saat dirinya menjabat Ketua Komisi A di DPRD Denpasar. Tidak hanya itu, ketika dirinya dipercaya sebagai wakil rakyat di Dewan Provinsi Bali, Arjaya begitu getol dalam menerapkan taat terhadap hukum dan aturan pemerintah.

Tidak hanya itu, pria asal Sanur Kauh ini sangat memegang teguh untuk anti KKN. Bisa dibayangkan selama dua periode di DPRD Denpasar, bahkan sebagai anggota dewan di DPRD Bali, tidak satupun dari Sanak saudaranya yang mendapat tempat di lembaga pemerintahan.

“Bukan tidak bisa, kalau itu ditempuh dengan jalan yang wajar dan memenuhi syarat, tidak perlu harus mendapat rekomendasi sudah tentu diterima,” tegas pria yang khas dengan jas merah dan udeng poleng ini.

Iapun berkeyakinan kalau terpilih nanti, penegakan aturan harus dilakukan disegala bidang. Bahkan saat masa kampanye, paket yang diusung oleh Koalisi Bali Mandara (KBM) yang diusung Partai Demokrat, PKS dan Golkar ini terus getol mengoreksi dan memantau kinerja Panwaslih dan KPU. Termasuk terhadap bentuk pelanggaran, ia selalu menghimbau agar pemilihan Wali Kota Denpasar berjalan mulus dan demokrasi.

“Kita hanya ingin melihat siapapun pemimpin di Kota Denpasar ini adalah pemimpin yang taat pada aturan. Kalau menggunakan cara-cara yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku, tentu pemilihan ini nantinya akan berjalan makin panjang. Kalau semua taat pada aturan, ini yang akan jadi keinginan rakyat. Jadi biarlah rakyat di Denpasar yang melihat dan menentukan,” ungkapnya.

Senada dengan itu, Wakil KBM Made Mudarta juga mengingatkan bahwa pemilihan Wali Kota harus berjalan sesuai dengan aturan dan Tata tertib yang berlaku dalam pemilu. Jangan sampai para calon pemimpin jadi contoh tidak baik karena melanggar aturan.

“Kalah menang itu biasa, terpenting pemimpinnya paham akan aturan dan taat pada hukumn,” tegas Mudarta yang juga Ketua DPD Bali. JAK-MB