Foto: Acara peluncuran aplikasi MyGO di Bali Minggu siang (13/2/2022) di Kantor MyGO Bali, Jl By Pas Ngurah Rai, Gang Ulun Carik V, Nomor 168, Kesiman Tohpati, Denpasar Timur.

Denpasar (Metrobali.com)-

Satu lagi aplikasi jasa transportasi online pemesanan driver motor dan driver mobil atau ojek online (ojol) hadir di Pulau Dewata Bali. Aplikasi ini bernama MyGO.

Aplikasi MyGO merupakan karya perusahaan PT Sang Saka Gemilang yang pengelolaannya bekerjasama sama dengan LMPP (Laskar Merah Putih Perjuangan).

Untuk di Bali, MyGO digerakkan di bawah pengelolaan LMPP (Laskar Merah Putih Perjuangan) Markas Daerah Provinsi Bali.

Kehadiran aplikasi MyGO di Bali resmi diluncurkan Minggu siang (13/2/2022) di Kantor MyGO Bali diJl By Pas Ngurah Rai, Gang Ulun Carik V, Nomor 168, Kesiman Tohpati, Denpasar Timur.

Acara dihadiri Ketua Umum LMPP Dono Yusad Regar, Ketua Harian LMPP Nurdiansyah, Direktur Utama PT Sang Saka Gemilang Mahmud, Wakil Direktur PT Sang Saka Gemilang Ahmad Yani beserta tim IT MyGO pusat, Ketua Markas Daerah LMPP Provinsi Bali Jero Mangku Suteja serta para perwakilan driver MyGO di Bali.

Tampak hadir pula sejumlah tokoh Bali diantaranya Cok Nindya Pemayun yang juga Ketua Penasehat Markas Daerah LMPP Provinsi Bali, panglingsir Puri Agung Kesiman yang juga yang juga Ketua Pembina Markas Daerah LMPP Provinsi Bali Gusti Ngurah Bagus Muditha, Ketua Pembina Organisasi Markas Daerah LMPP Provinsi Bali Jero Gede Agung Subudi yang juga Ketua Umum Badan Independen Pemantau Pembangunan dan Lingkungan Hidup (BIPPLH) Bali dan Pembina Yayasan Bakti Pertiwi Jati (YBPJ).

Ketua Markas Daerah LMPP Provinsi Bali Jero Mangku Suteja selaku pengelola MyGO di Bali menjelaskan MyGO adalah aplikasi ojek online, driver motor dan driver mobil, pemesanan makanan online dan ekspedisi. Ke depannya MyGO juga akan menyediakan layanan jasa laundry, hingga rental mobil.

“Ada kurang lebih 9 jenis yang akan dikembangkan di Bali. Hari ini secara resmi kita buka layanan MyGO di Bali dengan acara sederhana mengingat PPKM Level 3 dan kita ikuti prokes ketat,” terang Jero Mangku Suteja yang juga selaku Kepala Cabang MyGO Bali.

Dengan peluncuran resmi aplikasi MyGO di Bali, layanan yang sudah bisa diakses sekarang transportasi ojek online, driver motor dan driver mobil. “Dua itu per hari ini sudah berjalan. Untuk pemesanan makanan online dan ekspedisi paling tidak akhir Februari sudah berjalan,” ungkap Jero Mangku Suteja.

“Saat ini MyGO baru beroperasi di Badung dan Denpasar namun akan terus melayani seluruh daerah di Bali sesuai target MyGO beroperasi di seluruh Bali,” imbuh Jero Mangku Suteja.

Saat ini jumlah driver yang sudah terdaftar di aplikasi MyGO sudah lebih dari 100 orang driver sejak pendaftaran dibuka secara resmi pada 9 Februari lalu. “Kalau yang daftar secara manual sudah 500 orang dan tentu kami verifikasi dulu,” tutur Jero Mangku Suteja.

Apa pembeda MyGo dengan aplikasi jasa transportasi online lainnya? Ditanya demikian Jero Mangku Suteja mengungkapkan salah satu keunggulan MyGO adalah dari sisi kesejahteraan untuk para driver. MyGO memberikan perhatian untuk peningkatan kesejahteraan para drivernya.

Ini dibuktikan dengan komitmen MyGO melakukan pemotongan fee di aplikasi untuk para drivernya dengan jumlah persentase yang sangat kecil yakni hanya 10 persen. Jumlah ini jauh lebih kecil dari aplikasi jasa transportasi online lainnya.

“Yang beda di MyGO, kami melakukan pemotongan jasa driver dan ojol hanya 10 persen sehingga bisa memberikan penghasilan lebih dan meningkatkan kesejahteraan para driver. Kalau yang lain ada sampai melakukan pemotongan fee sebesar 15-20 persen. Kita paling rendah dibandingkan yang lain,” papar Jero Mangku Suteja.

Tidak cukup sampai disana, MyGO juga memberikan kemudahan dan keringanan bagi para driver yang ingin mendaftarkan diri bergabung di MyGO. Jika biasa dan normalnya para calon driver dikenakan biaya logistik sebesar Rp 300 ribu untuk mendapatkan helm dan jaket, kali ini untuk 100 pendaftar pertama cukup membayar 15 ribu.

Para calon driver juga bisa mencicil biaya logistik ini dengan tanpa batas waktu pelunasan. Nantinya fee mereka di aplikasi akan secara otomatis dipotong sekian persennya untuk pembayaran cicilan logistik ini.

“Kami ingin memberikan keringanan kepada calon driver yang ingin bergabung di MyGO,” tegas Jero Mangku Suteja.

Kehadiran aplikasi MyGO di Bali juga mengusung misi mulia untuk membantu pemerintah membuka lapangan pekerjaan dan menggerakkan serta membangkitkan perekonomian.

“Kami buka aplikasi MyGO di Bali untuk memberikan makna dan arti, membuka lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama ojol karena kita lakukan pemotongan fee paling rendah,” ucap Jero Mangku Suteja.

Dari perspektif LMPP (Laskar Merah Putih Perjuangan) sebagai salah satu organisasi masyarakat (ormas), kehadiran aplikasi MyGO yang dikelola LMPP ini juga untuk memberikan makna dan warna berbeda terhadap ormas yang selama ini ada dicap negatif.

Lewat MyGO ini LMPP membuktikan bahwa ormas bisa membantu pemerintah menggerakkan perekonomian, menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat dan khususnya anggota ormas LMPP sudah punya pekerjaan dan sumber penghasilan yang jelas.

“LMPP ingin menggerakkan perekonomian lewat aplikasi MyGO dan memperkenalkan kembali bahwa ormas itu punya tujuan bagus. Kalaupun selama ini ada kesalahan, itu oknum di organisasi ormas, hanya miss komunikasi pengurus,” tutur Jero Mangku Suteja.

“Untuk itu LMPP ingin angkat citra ormas di Bali.
Kita welcome dengan ormas lain, saudara kita yang lain karena pada dasarnya kita punya tujuan sama memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat,” sambung Jero Mangku Suteja.

Bagi masyarakat yang ingin bergabung menjadi driver MyGO bisa daftar langsung ke Kantor MyGo BaliJl By Pas Ngurah Rai, Gang Ulun Carik V, Nomor 168, Kesiman Tohpati, Denpasar Timur.
Atau hubungi call center dan customer service MyGo di nomor WA 087759202726 dan 089617898578 atau 081999644964 dan 082144700183. (dan)