Aplikasi dari Bali JTrip Siap Bersaing Tapi Bukan “Bakar Uang”, Kolaborasi Jadi SuperApps Mudahkan Pemesanan Ojol, Makanan, Hotel hingga Tiket
Foto: JTrip aplikasi mobile yang mengusung konsep Super Apps (satu aplikasi dengan banyak layanan terintegrasi) dan One Stop Solution and Service (satu aplikasi dengan berbagai layanan dan solusi).
Denpasar (Metrobali.com)-
Aplikasi mobile karya generasi muda Bali, JTrip, siap meramaikan persaingan aplikasi SupperApss tanah air. Aplikasi JTrip memudahkan pengguna memesan layanan ojek online (ojol), makanan, delivery (pengiriman barang), tiket (dari tiket pesawat, tiket destinasi wisata, hingga tiket event seperti konser dll), properti (penginapan, hotel, villa), dan fitur-fitur lain yang didambakan lapisan masyarakat dalam satu aplikasi.
Founder JTrip Putu Suciawan mengaku tidak gentar saat ditanya soal persaingan dengan aplikasi besar yang sudah ada maupun aplikasi lain yang dibesut startup baru hingga yang sudah berstatus Unicorn maupun Dexacorn seperti GoJek dan Traveloka.
“JTrip optimis bisa eksis dan menghadapi persaingan dengan aplikasi yang sudah besar. Jadi kami siap bersaing, tidak takut. Kami ingin buktikan aplikasi dari Bali bisa bersaing di nasional bahkan internasional,” kata Suciawan, Minggu (12/9/2021).
Mengusung konsep SuperApps, JTrip ingin memudahkan pengguna hanya dengan mengakses satu aplikasi bisa mendapatkan berbagai layanan. JTrip akan menjadi Super Apps, One Stop Solution and Service dalam satu genggaman.
“Kami ingin menjadi SuperApps dan kami optimis bisa bersaing dengan aplikasi lain, paling tidak market mereka bisa kami ambil,” tegas Suciawan seraya menyampaikan misinya untuk bisa ikut membangkitkan perekonomian dan pariwisata Bali dan Indonesia umumnya yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.
Ditanya soal strategi persaingan dan pemasarannya, Suciawan mengakui JTrip punya strategi dan trik khusus. Namun Suciawan tidak membocorkan secara detail. Ia hanya menegaskan tidak akan mengikuti pola bakar uang seperti yang lazim startup (perusahaan rintisan) digital untuk menjadi besar dan mempecepat akusisi pengguna.
Ia juga menegaskan tidak akan melakukan promosi yang jor-joran karena dari pengalaman yang ada banyak aplikasi baru yang boros di biaya promosi namun juga tidak berhasil bahkan ada yang hanya seumur jagung dan gulung tikar.
“Yang pastik kami tidak akan bakar-bakar uang, tidak promosi jor-joran. Ada aplikasi baru yang tidak besar promosinya juga bisa berjalan. Intinya bagaimana solusi dan layanan yang ditawarkan JTrip diterima pengguna,” tegas Suciawan.
Utamakan Kolaborasi dan Sinergi
Lalu apa strateginya? Suciawan menjelaskan JTrip akan lebih mengandalkan strategi kolobarasi dan sinergi, menggalang kekuatan gotong royong dengan konsep sharing economy (ekonomi bersama) dengan melibatkan mitra penyedia layanan dan stakeholder (pemangku kepentingan) untuk bersama-sama menggerakkan perekonomian.
“JTrip sudah punya ribuan pengguna dan mitra yang siap kerjasama. Tapi kami juga membuka peluang kerjasama dan belajar dari kompetitor lain. Tidak murni jadi kompetitor tapi bisa kolaborasi dan sinergi,” terang pria asal Desa Sepang, Kabupaten Buleleng ini.
Selain itu, melalui JTrip Putu Suciawan juga merangkul dan mengajak rekan-rekan kerja yang sebagian besar adalah warga Indonesia khususnya warga lokal dan generasi muda Bali untuk memotivasi mereka agar tidak terpuruk dengan keadaan pandemi yang serba sulit dan terus maju dengan menjalankan dan mengembangkan bisnis secara bersama.
“Saya ingin mengajak generasi muda Bali jadi kreator dan menciptakan aplikasi yang mampu diterima pasar nasional hingga internasional. Kita punya talenta digital tapi kadang mereka tidak punya keberanian memulai,” urai Suciawan.
Sambutan mitra luar biasa dan optimis JTrip bisa bersaing dengan aplikasi besar bahkan hingga go internasional. Sebab JTrip ini merupakan aplikasi karya anak bangsa dengan business plan dengan konsep jelas. “Kami tidak ingin bermental fotokopi dan kalah di business plan karenanya JTrip punya bussines plan dengan konsep jelas,” tegas Suciawan.
Untuk memperluas pasar dan memperkuat pendanaan, JTrip juga akan bekerjasama dengan mitra internasional dan menggandeng investor asing. “Sudah ada investor dari Rusia siap memberikan pendanaan. Kami juga jalin kerjasama dengan pihak dari Australia dan beberapa negara Eropa seperti Jerman,” tutur Suciawan.
Tentang JTrip
JTrip sudah dapat diunduh/download gratis di PlayStore untuk pengguna android dan di App Store. JTrip adalah aplikasi pemesanan ojek online, makanan, delivery (pengiriman barang), tiket (dari tiket pesawat, tiket destinasi wisata, hingga tiket event seperti konser dll), properti (penginapan, hotel, villa), dan fitur-fitur lain yang didambakan lapisan masyarakat dalam satu aplikasi.
JTrip juga dilengkapi dengan tampilan video dari layanan yang tersedia misalnya tayangan video restoran dengan tampilan menu yang ditawarkan hingga video properti seperti villa termasuk juga video destinasi wisata. Aplikasi ini semakin lengkap dengan adanya e-wallet yang memudahkan pengguna melakukan pembayaran langsung di aplikasi.
JTrip telah menjadi aplikasi alternatif di kalangan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan yang tentu sulit didapatkan dari aplikasi lain. Selain itu aplikasi ini memberikan kemudahan layanan dan menentukan tarif yang murah.
Hal-hal yang menguntungkan dalam mengenai aplikasi online yaitu adanya jenis pelayanan JRide , JCar, JTicket, Jhotel, JDeliv sangat praktis dan memberikan keuntungan mendukung dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kepentingan perjalanan. Dapat dibayangkan segi praktisnya, hanya dengan memencet HP masuk dalam aplikasi JTrip para masyarakat dapat memperoleh keinginan sesuai yang diinginkan masyarakat.
Contoh dalam jenis transportasi JRide sangat umum digunakan masyarakat karena dari segi pengaturan waktu secara praktis masyarakat secara praktis dapat tepat waktu dalam tujuan. JTrip telah menjadi aplikasi alternatif di kalangan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan yang jarang didapatkan dalam aplikasi lain.
Jaringan aplikasi JTrip tersebar ke seluruh dunia, dengan tersebarnya jaringan aplikasi JTrip ke seluruh dunia ini selain memudahkan masyarakat lokal juga dapat memudahkan warga asing dalam memesan suatu tiket dan hotel dalam perjalanan.
Selain fitur-fitur yang tersedia di atas, Putu Suciawan juga menyediakan layanan visa di mana ia bermimpi untuk mengembangkan pariwisata Bali dengan target seluruh dunia sebagai sumber wisatawan dengan cara memudahkan dan membantu proses pengajuan visa dari pihak wisawatan hingga selesai. Layanan visa ini di beri nama JVisa Indonesia dengan kantor yang berlokasi di daerah Canggu, Badung, Bali. (dan)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.