Jakarta, (Metrobali.com) –

Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan perumusan belanja Kementerian dan Lembaga dalam APBN 2015 akan memberikan ruang fiskal bagi pemerintahan baru dan bersifat anggaran dasar (baseline budget).

“Belanja Kementerian Lembaga tahun 2015 hanya memperhitungkan kebutuhan pokok penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat,” ujarnya dalam pemaparan Musrenbangnas di Jakarta, Rabu.

Chatib menjelaskan dengan kondisi itu, maka diharapkan pemerintahan baru hasil pemilu 2014 memiliki ruang fiskal yang memadai untuk melaksanakan program maupun kegiatan yang sesuai dengan target yang direncanakan.

Hal tersebut yang membuat alokasi anggaran pada 2015 akan lebih kecil dibandingkan alokasi 2014, agar pemerintahan baru dapat melaksanakan visi dan misi melalui mekanisme serta alokasi dalam APBN-Perubahan.

“Anggaran ini unik, karena disusun pemerintahan sekarang namun digunakan pemerintahan baru. Untuk itu, anggaran ini disusun untuk membayar gaji dan pelaksanaan kegiatan pemerintahan,” ujarnya.

Chatib mengatakan pemerintahan baru bahkan bisa mendapatkan ruang fiskal yang lebih besar, apabila melakukan reformasi dalam anggaran kebijakan subsidi energi yang selalu membebani defisit anggaran dalam APBN.

“Semakin dilakukan ‘adjustment’ dalam belanja subsidi, semakin besar ruang fiskalnya,” katanya.

Chatib memastikan pagu belanja Kementerian Lembaga untuk tahun 2015 ditetapkan sebesar Rp610 triliun, yang secara keseluruhan masih menampung anggaran untuk program prioritas nasional yang bersifat “baseline”.

Namun, pagu tersebut belum termasuk alokasi untuk kebutuhan anggaran remunerasi 15 Kementerian Lembaga yang belum mendapatkan tunjangan kinerja dalam rangka reformasi birokrasi tahun anggaran 2013 dan cadangan kenaikan anggaran pendidikan.

Selain itu, Chatib memaparkan asumsi makro dalam APBN 2015, yaitu pertumbuhan ekonomi 5,5 persen-6,3 persen, inflasi 3,0 persen-5,0 persen, tingkat bunga SPN 3 bulan 5,5 persen-6,0 persen, nilai tukar rupiah Rp11.500-Rp12.000 per dolar AS.

Kemudian, asumsi makro lainnya adalah harga minyak mentah Indonesia 100 dolar-105 dolar AS per barel, lifting minyak 830 ribu-900 ribu barel per hari dan lifting gas 1.225 ribu-1.250 ribu barel per hari.

(Ant) –