Andi Widjajanto

Jakarta  (Metrobali.com)-

Aparat keamanan yang menjaga kawasan perairan Indonesia seperti TNI Angkatan Laut, serta kesatuan Polisi Air dan Udara, berhasil menangkap setidaknya 19 kapal pencuri ikan pada Desember 2014.

Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan KKP Asep Burhanudin di Jakarta, Jumat (19/12), mengatakan, ke-19 kapal itu terbagi atas 11 kapal yang ditangkap Polairud di perairan Bitung, Sulawesi Utara, dan delapan kapal ditangkap TNI AL di perairan Arafura di kawasan perairan Indonesia timur.

Sebanyak delapan kapal itu ditangkap TNI AL pada tanggal 7 Desember 2014, sedangkan 11 kapal lainnya ditangkap Polairud pada periode 14-16 Desember.

Umumnya, kapal-kapal yang ditangkap itu berbendera Indonesia, meski terdapat dua kapal yang ditangkap di Arafura berbendera Papua Nugini, tapi secara keseluruhan membawa sekitar 60 ABK asal Thailand.

Sebagaimana diberitakan, pemerintah bakal memperkuat jumlah dan jenis armada yang bakal dipergunakan untuk penindakan lingkup maritim seperti untuk pemberantasan pencurian ikan di kawasan perairan Indonesia.

“Penindakan maritim sekarang ini masih bergantung kepada pesawat tempur Sukhoi,” kata Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto ketika ditemui saat Presiden Joko Widodo blusukan di kampung perikanan di Tarakan, Kalimantan Utara, Selasa (16/12).

Untuk itu, menurut Sekretaris Kabinet, jenis armada yang bakal diperkuat antara lain untuk transportasi udara adalah jenis pesawat amfibi yang dapat lepas landas di lautan.

Presiden, lanjutnya, juga telah mengemukakan kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo untuk mencari tahu mengenai hal tersebut untuk bisa diproduksi oleh industri dalam negeri.

Namun, ia mengemukakan bahwa berapa jumlah pasti yang akan dilakukan pembelian masih belum dapat disebutkan secara pasti karena Badan Keamanan Laut (Bakamla) juga baru resmi dibentuk oleh Presiden.

“Bakamla baru dibentuk. Kami menunggu Bakamla berkoordinasi dengan tujuh instansi lainnya agar dapat bersinergi,” katanya.

“Saya telah mengatakan kepada Menteri Keuangan (Bambang Sumantri Brodjonegoro,red)agar tahun depan dapat membeli kapal patroli sebanyak-banyaknya,” kata Presiden Jokowi dalam peringatan Hari Nusantara 2014 di Kotabaru, Kalimantan Selatan, Senin (15/12).

Menurut Jokowi, pembelian armada kapal pengawas dalam jumlah besar sangat diperlukan guna menghentikan aksi pencuri ikan yang kerap “berpesta pora” menangkap ikan secara ilegal di kawasan perairan Indonesia. AN-MB