Foto keterangan penutupan dan penyitaan situs web “Welcome to Video”, yang dirilis Badan Kejahatan Nasional Inggris (NCA), di London, 16 Oktober 2019. Situs web ilegal itu berisi volume konten pornografi anak terbesar.

Para pejabat penegak hukum Amerika Serikat, Rabu (16/10), mengumumkan penutupan situs pornografi anak terbesar di dark web atau situs web ilegal. Langkah itu membuka dakwaan pidana terhadap operator situs web yang berkewarganegaraan Korea Selatan dan ratusan pengguna lainnya di seluruh dunia.

Situs web “Welcome to Video” digambarkan sebagai “pasar eksploitasi seksual anak terbesar berdasarkan volume kontennya.” Ketika ditutup pada Maret 2018 lalu, situs web itu berisi lebih dari seperempat juta video pornografi anak.

Pejabat-pejabat Amerika, Inggris dan Korea Selatan mengumumkan penutupan situs web itu dalam konferensi pers di Washington DC.

Penggerebekan itu dilakukan di tengah maraknya pornografi anak, yang sebagian besar diperdagangan di web ilegal tersebut. Menurut Badan Kejahatan Nasional Inggris (NCA), sepuluh besar situs pornografi anak ‘’paling berbahaya’’ di situs web ilegal itu memiliki sekitar tiga juta akun pengguna terdaftar.

‘’Anak-anak di seluruh dunia kini lebih aman karena tindakan yang diambil Amerika dan aparat penegak hukum lain untuk menuntut kasus ini dan mendapatkan ganti rugi bagi para korban,’’ ujar Jaksa District of Columbia Jessie K. Liu.

Jong, Operator Jaringan Pornografi Anak

Jong Woo Son mengoperasikan situs web di jaringan tak bernama Tor dari kamar tidurnya, telah ditangkap tahun lalu dan kini menjalani hukuman 18 bulan penjara di Korea Selatan. Son, yang berusia 23 tahun, menghadapi sembilan gugatan federal lain di Amerika. Liu menolak mengomentari kemungkinan ekstradisi ke Amerika.

Meskipun situs itu sudah ditutup lebih dari satu setengah tahun lalu, para pejabat mengatakan mereka menggunakan informasi dari server itu untuk menarget pengguna selama beberapa bulan berikutnya.

337 Pengguna di AS dan di 11 Negara Lain Telah Ditangkap

Secara keseluruhan, sebanyak 337 pengguna di 20 puluh negara bagian di Amerika Serikat dan 11 negara lain telah ditangkap atas tuduhan terkait pornografi anak. Puluhan tersangka lainnya kini sedang diselidiki.

Ratusan pengguna situs yang ditangkap itu berusia antara 22 hingga 70 tahun. Sebagian sudah mengaku bersalah dan dijatuhi hukuman. Michael Lawson, usia 36 tahun, yang merupakan prajurit aktif di Angkatan Darat Amerika di Fort Benning, Georgia, dijatuhi hukuman 121 bulan penjara setelah mengaku bersalah pada satu tuduhan menerima pornografi anak. Petugas penegak hukum mendapatkan 41 video pornografi anak di rumahnya.

“Situs darknet (jaringan gelap.red) yang mengambil keuntungan dari eksploitasi seksual anak-anak adalah salah satu bentuk perilaku kriminal yang paling keji dan tercela,” ujar Asisten Jaksa Agung Brian A. Benczkowski.

Operasi yang terkoordinasi secara internasional itu berhasil menyelamatkan 23 anak di Amerika, Spanyol dan Inggris, yang “telah dianiaya oleh para pengguna situs.” Pejabat-pejabat Amerika mengatakan mereka bekerja sama dengan mitra-mitra penegak hukum di seluruh dunia untuk menyelamatkan korban-korban lain.

“Welcome To Video” beroperasi antara 2015 hingga Maret 2018. Situs web ini menghindari pornografi orang dewasa, dan memperbolehkan para pengguna mengunggah dan mengunduh pornografi anak. Video yang diperdagangan di situs itu menggambarkan anak-anak pra-pubertas, bayi dan balita yang terlibat dalam tindakan-tindakan seksual.

Perdagangan Pornografi Anak dengan Mata Uang Kripto

Situs web itu adalah salah satu situs yang memungkinkan pengguna memperdagangkan pornografi anak dengan menggunakan mata uang kripto. Mata uang kripto, seperti bitcoin, memungkinkan pengguna mengirim dan menerima uang secara anonim. Selama beroperasi tiga tahun ini, situs itu telah menerima pembayaran mata uang kripto sebanyak lebih dari AS$370 ribu atau setara Rp 5,24 miliar.

Menurut dakwaan Son, “Welcome To Video” memiliki lebih dari 1,3 juta alamat bitcoin unik yang dibuat untuk penggunanya, menunjukkan bahwa situs itu dapat menampung sedikitnya satu juta pengguna.

Dengan memeriksa transaksi bitcoin, para pejabat dapat melacak pembayaran yang dilakukan ke situs itu, mengidentifikasi administratornya dan menemukan server di kamar Son. [em/fw] (VOA)